Jangan Asal! Segini Jumlah Hio yang Tepat untuk Ritual Ibadah

Pengamat Feng Shui: Setiap batang memiliki ketulusan hati

Medan, IDN Times - Hio dupa berbentuk lurus seukuran lidi dengan warna identik merah ini, sering menjadi pelengkap ritual ibadah masyarakat Tionghoa.

Tentunya, Hio yang dibakar menjadikan asap wangi khas untuk dipersembahkan kepada Tuhan dan siapapun yang di doakan.

Namun, tak sembarangan untuk membakar Hio setiap batangnya bervariasi, karena memiliki makna yang berbeda.

Menurut pengamat Feng Shui di Kota Medan, Sujud Kusaala, Hio mengartikan ketulusan kepada Tuhan dan keharuman bagi setiap masyarakat Tionghoa.

"Diartikan dengan ketulasan hati, karena Hio itu wangi, rileks, adem. Jadi Hio itu ke leluhur ke Dewa, ke Tuhan. Nah, itu mengartikan lambang tulus kita," ucapnya.

Untuk makna asli dari Hio ketulusan hati dan keharumannya setiap batang, simak ulasan berikut ini:

Baca Juga: Tahun Baru Imlek, Ini 5 Vihara di Sumut yang Paling Ramai Pengunjung

1. Satu batang Hio itu Esa

Jangan Asal! Segini Jumlah Hio yang Tepat untuk Ritual IbadahImlek di Kota Tangerang 2020 (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Tancapan satu batang Hio dupa ini mengartikan Ke-Esaan pada Tuhan semesta dalm ritual ibadah masyarakat Tionghoa. Hal ini memiliki simbol ketulusan umat Budha kepada Tuhan.

Selain itu, Menurut Sujud tak ada Hio dupa yang dibakar dengan jumlah genap.

"Sebatang Hio itu yang Esa, satu untuk semesta ini. Tapi sisi logika mengurangi polusi. Hio dua batang itu gak ada, karena gak enak dilihat," jelasnya.

2. Tiga batang Hio mengartikan doa untuk Langit, Bumi dan Manusia

Jangan Asal! Segini Jumlah Hio yang Tepat untuk Ritual IbadahImlek di Kota Tangerang 2020 (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Tiga batang Hio punya lambang yang berbeda, yaitu Langit, Bumi dan Manusia. Dalam penjelasannya, pembakaran ketiga Hio dupa tersebut mengartikan doa masing-masing yang diyakini.

"Langit untuk para dewa, kalau bumi alam ini semoga selaras, dan manusia semoga manusia damai, rukun saling sapa dan tata krama. Langit itu menurunkan hujan dengan tepat waktu. Jadi untuk doa itu 3 batang," ungkapnya.

3. Lima batang Hio untuk doa dewa 5 penjuru

Jangan Asal! Segini Jumlah Hio yang Tepat untuk Ritual IbadahImlek di Kota Tangerang 2020 (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Seperti jumlah batang Hio dupa. Pembakaran Hio yang berjumlah 5 ini mendoakan untuk masing-masing ke lima dewa penjuru.

Namun, menurutnya ada sedikit perbedaan versi Chinese dengan Budha.

"Ini 5 penjuru untuk menghormati dari dewa 5 penjuru, tengah, utara, barat, selatan, dan timur. Tapi ini versi chinese, versi Budhist saya lebih suka karena melambangkan Budha itu guru, guru kita kan Budha bukan Tuhan. Batang yang keempat orang tua. Kelima untuk kita hormati lagi para leluhur," jelas Sujud.

4. Tujuh batang Hio sering digunakan pada Ghost Festival

Jangan Asal! Segini Jumlah Hio yang Tepat untuk Ritual IbadahImlek di Kota Tangerang 2020 (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Ritual ibadah untuk Hio dupa ini sering dilakukan pada Ghost Festival, dengan pembakaran berjumlah tujuh Hio.

Jumlah ini tidak sering dilakukan atau dibakar, karena hanya memiliki hari tertentu, seperti pada hari Ghost Festival atau bulan ke-7 dalam kalender Chinese.

"Melambangkan alam bawah, pada bulan 7 menurut chinese, yang sering dilakukan pada Ghost festival. Gak sembarangan tancapkan tujub batang Hio bagi orang chinese, karena itu bisa mengundang," ujarnya.

5. Hio dupa besar tidak ada memiliki arti khusus

Jangan Asal! Segini Jumlah Hio yang Tepat untuk Ritual IbadahImlek di Kota Tangerang 2020 (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Bagi Sujud, ukuran besar Hio dupa yang sering ditemukan hanyalah suatu bentuk bisnis saja, karena Hio dupa hanya perenungan untuk berdoa dalam ritual masyarakat Tionghoa.

"Itu hanya bentuk aja, Hio yang itu bisnis orang, padahal hanya pengharum, relaksasi, ketulusan karena dewa itu makhluk yang serba ada dan megah dan orang chinese mengakui itu," ungkapnya.

Baca Juga: Masih Pandemik, Imlek di Vihara Maitreya Hanya Ada Lampion

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya