TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wagub Ijeck Kagum Dengan Museum Pabrik Gula di Jateng

KGPAA Mangkunegara IV jadi sumber inspirasi

Wagub Ijeck saat berkunjung ke Museum De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (16/1/2023). (Diskominfo Sumut)

Solo, IDN Times – Wakil Gubernur Sumatra Utara Musa Rajekshah berkunjung ke Museum De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (16/1/2023). Ijeck –sapaan akrabnya—merasa memasauki lorong waktu saat melihat ragam koleksi Museum De Tjolomadoe.

 “Saya membayangkan di zaman itu pabrik ini berdiri seperti apa. Melihat museum ini tergambarlah bagaimana dulu pabrik ini beroperasional,” ujar Ijeck.

1. KGPAA Mangkunegara IV jadi sumber inspirasi

Wagub Ijeck saat berkunjung ke Museum De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (16/1/2023). (Diskominfo Sumut)

Kata Ijeck, De Tjolomadoe tidak sekadar menyuguhkan koleksi tapi juga memberikan edukasi. Pendirinya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara IV menjadi inspirasi karena memiliki pemikiran yang visioner membangun pabrik gula saat itu.

“Satu hal yang luar biasa menurut saya karena pabrik ini berdiri sebelum negara ini merdeka, tahun 1861. Pendirinya Mangkunegara IV berpikir sangat visioner. Ini harus jadi semangat kita generasi bangsa apalagi saat ini kita punya banyak kemudahan dalam akses informasi dan lainnya. Dengan pikiran yang visioner seperti KGPAA Mangkunegara IV, ditambah punya kemauan yang besar, tekad yang bulat dan semangat pantang menyerah Indonesia akan semakin maju,” katanya.

2. Jadi masukan tingkatkan produktivitas pertanian

Wagub Ijeck saat berkunjung ke Museum De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (16/1/2023). (Diskominfo Sumut)

Dulunya, gula yang diproduksi di Tjolomadoe sampai diekspor ke luar negeri. Pabrik ini sempat menjadi yang terbesar di Asia Tenggara hingga akhirnya ditutup.

Kata Ijeck, Sejarah Tjolomadoe harus jadi masukan agar ke depan lahan-lahan pertanian bisa terus produktif.

“Ternyata dahulu kita mampu mengelolah lahan produktif ladang tebu sehingga menghasilkan gula dan bisa diekspor. Sekarang perkembangan zaman permukiman bertambah, lahan-lahan ini berkurang. Ini juga jadi masukan ke depan kita harus berpikir bagaimana lahan-lahan kita ini bisa produktif kembali supaya kita bisa swasembada pangan,” katanya.

Baca Juga: Pergantian Tahun, Wagub Ijeck 'Healing' di Masjid Sampai Subuh

Berita Terkini Lainnya