TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Toba Caldera Resort Menunjang Daya Tarik Pariwisata di Sumut

Jadi studi kasus Sekolah Pimpinan Utama Bank Indonesia

Panorama Pulau Samosir dilihat dari Toba dari The Kaldera Toba Nomadic Escape, Toba Samosir (IDN Times/Prayugo Utomo)

Simalungun, IDN Times – Toba Caldera Resort (TCR) menjadi salah satu studi kasus Sekolah Pimpinan Utama Bank Indonesia (SESTABI) ketujuh. Untuk diketahui, SESTABI merupakan sekolah pimpinan utama Bank Indonesia yang mempersiapkan sumber daya yang siap untuk menduduki posisi deputi direktur Bank Indonesia.

Dalam hal ini melakukan kegiatan FGD program sekolah pimpinan utama Bank Indonesia (SESTABI) 7, yaitu Sekolah Pendalaman Sektoral Dalam Negeri (PSDN) dalam rangka promosi jabatan dari level asisten direktur sampai dengan deputi direktur, pada Kamis (18/05/2022). Kegiatan tersebut berlangsung di hotel Niagara Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.

Diikuti 12 orang peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dan dibuka langsung oleh Hernowo Koentoadji selaku Deputi Direktur Bank Indonesia Institute yang dihadiri oleh Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT).

Baca Juga: Pesona Air Terjun Situmurun, Mengalir Langsung ke Danau Toba

1. Untuk wilayah Sumut difokuskan dengan infrastruktur dan pariwisata

Tarian Sipitu Cawan khas Batak Toba menjadi daya tarik tersendiri selain pemecahan rekor MURI pemakaian Bulang Sulappei terbanyak dalam Festival Danau Toba 2019 Simalungun (IDN Times/Prayugo Utomo)

Dalam kegiatan Pendalaman Sektoral Dalam Negeri (PSDN) yang menjadi syarat promosi jabatan, kali ini terbagi menjadi 3 group yaitu Sumatera Utara dengan fokus infrastruktur dan pariwisata, Semarang terkait pertanian manufaktur dan Banjarmasin terkait kehutanan dan keuangan.

Jumlah peserta di Group Sumut 12 orang yang dibagi dalam 2 kelompok. Di akhir PSDN peserta diwajibkan membuat laporan untuk penilaian terkait fokus masing-masing.

“Pariwisata sebagai salah satu fokus bahasan pendalaman sektoral dalam negeri kali ini karena melihat pariwisata menjadi salah satu sektor terbesar terhadap pertumbuhan suatu negara yang harus berjalan beriringan dengan infrastruktur, dan Danau Toba sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas telah mengalami pembangunan infrastruktur yang sangat luar biasa untuk menunjang kepariwisataan di Danau Toba”, ujar Hernowo.

2. Diakui fokus untuk mencari investor untuk mencapai revenue badan layanan umum

IDN Times/Indah Permatasari Lubis

Di samping itu, Direktur Utama Jimmy B. Panjaitan memaparkan capaian, tantangan, dan strategi BPODT dalam mengembangkan kawasan Danau Toba menjadi destinasi premium terutama di zona otoritatif. Sebagaimana diketahui, BPODT ditugaskan untuk mengelola kawasan otoritatif seluas 386,72 hektar sebagai Badan Layanan Umum.

“Pariwisata di Indonesia menyumbang nilai ekspor yang cukup besar bagi negara kita, Namun anggaran untuk pariwisata super prioritas masih kurang, penting bagi Bapak dan Ibu future leader Bank Indonesia untuk bisa merumuskan kebijakan yang mendukung bangkitnya pariwisata di Danau Toba ini”, ujarnya.

Menambahkan penjelasannya, Jimmy menyampaikan isu-isu utama yang dihadapi oleh BPODT,

“Fokus kami adalah mencari Investor yang ingin membangun kawasan kita dengan premium, mencapai revenue Badan layanan umum kami agar kami bisa mandiri dalam mengelola, serta mewujudkan pariwisata berkelanjutan dari sisi sumber daya manusianya agar bisa meningkatkan ekonomi masyarakat”, jelasnya.

Baca Juga: Idul Fitri 2022, Kunjungan di Toba Caldera Resort Membludak

Berita Terkini Lainnya