TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rindu Enda Ginting, Cari Putrinya yang Diduga Dilarikan Mantan Istri

Enda sempat dilaporkan menculik anaknya sendiri

Enda Ersinalsal Giunting (tengah) memberikan keterangan kepada awak media. (Istimewa)

Medan, IDN Times – Rindu Enda Ersinalsal Ginting membuncah. Sudah dua tahun terakhir dia tidak bertemu dengan putrinya AKG yang masih berusia lima tahun.

Perpisahan dengan anaknya itu bukan tanpa alasan. Enda tengah menuntaskan proses hukum bersama dengan mantan istrinya, Katarina Kohutova yang merupakan warga negara Slovakia.

Sambil menguatkan diri, Enda bercerita bagaimana perebutan hak asuh itu bisa terjadi. Sampai sekarang, Enda tidak tahu keberadaan putri kecilnya itu. Dia menduga, Katarina membawanya.

Baca Juga: Panca Simanjuntak Digeser, Kapolda Sumut Dijabat Irjen Agung Setya

1. Enda pernah dilaporkan menculik anaknya sendiri

Ilustrasi surat tanda bukti laporan polisi anak korban (Istimewa)

AKG adalah buah cinta Enda dengan Katarina yang menikah di Kopenhagen, Denmark 30 Agustus 2017 lalu. Saat itu Endah masih bertugas di Kantor Staf Presiden (KSP) Republik Indonesia. Sementara Katarina merupakan konsultan di Kantor Perserikatan Bangsa-bangsa.

Pada Mei 2018, AKG lahir di Jakarta. Tepatynya pada 12 Mei 2018. Polemik soal anak dimulai pada Agustus 2020. Saat itu Enda dan anaknya terbang dari Vienna, Austria ke Indonesia. Mereka hendak menghadiri pernikahan adik perempuannya.

Pada 19 Agustus 2020, di bandara, saat hendak menaiki pesawat Enda diadang petugas di bandara. Mereka mendapat laporan dari polisi Slovakia, bahwa Enda menculik anak.

Enda kemudian menjelaskan kepada petugas. Bahwa yang dibawanya itu adalah putri semata wayangnya. “Sampai menunjukkan undangan perkawinan adik saya yang tertulis dalam bahasa Arab, akhirnya dipersilakan naik ke pesawat. Saya sudah ketakutan saat itu," kata Enda, di penghujung Juni 2023.

Enda dan anaknya kemudian tiba di Soekarno Hatta. Di sana, Enda kembali dicegat petugas imigrasi. Dia kemudian dimasukkan ke dalam ruangan khusus. Enda kemudian diinterogasi. Barulah dia mengetahui, istrinya lah yang melaporkan dugaan penculikan itu.

Lepas dari imigrasi, dia menginap semalam di Jakarta sambil menunggu penerbangan pertama ke Medan.

2. Enda dilapor ke polisi, dituduh melarikan anak dan melakukan penelantaran

Ilustrasi Penculikan/Penyekapan (Tawanan) (IDN Times/Mardya Shakti)

Tiba di Medan, persoalan baru muncul. Enda dipanggil ke Polda Sumut berdasarkan laporan dari Katarina bertanggal 1 November 2020.

Tuduhannya, melarikan anak dari luar negeri dan menelantarkannya. Setelah diperiksa, tuduhan itu tidak terbukti. Polda kemudian menghentikan perkara tersebut .

Enda melaporkan balik mantan istrinya ke Polda Sumut pada 21 Februari 2022, laporannya diterima dengan Nomor LP/B/342/II/2022/SPKT/ POLDA SUMATERA UTARA.

"Ini saya lakukan karena laporan dia palsu. Selama Amelia bersama saya, dia sehat dan terawat. Alasan saya membawanya ke Indonesia untuk menghadiri pernikahan adik perempuan saya. Mantan istri saya juga sudah berjanji hadir, batal karena alasan pekerjaan. Pada 31 Oktober 2022, keluar SP3 Polda Sumut menyatakan tuduhan Katarina bukan tindak pidana," katanya.

Perkara berlanjut pada gugatan ke Pengadilan negeri Medan. Selama proses perkara, Enda berpisah dengan putrinya. AKG dititiprawat di SOS Children's Village, di bawah pengawasan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) Pemerintah Provinsi Sumut. Enda menjenguk AKG setiap jari. Bersama kedua orangtuanya. “Awalnya sehari bisa dua kali kunjungan, kemudian sekali dalam sehari, lama-lama tak bisa lagi,” ungkapnya.

Baca Juga: Cara Dapatkan Diskon Tiket Kereta Bandara Kualanamu saat Libur Sekolah

Berita Terkini Lainnya