TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rapinya Pembunuhan Hakim Jamaludin dan ‘Drama’ Sempurna Sang Istri

Analisis psikolog soal permainan peran sang otak pelaku

Istri Jamaluddin Zuraida Hanum alias ZH (Berjilbab hitam dan berbaju tahanan) terus menunduk saat ditampilkan di Mapolda Sumut, Rabu (8/1). ZH menjadi otak pelaku pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri Medan itu (IDN Times/Prayugo Utomo)

Medan, IDN Times - Perempuan berkerudung hitam itu terus menunduk di Mapolda Sumut, Rabu (8/1). Digandeng dua Polwan, saat Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin memaparkan kasus pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri Medan Jamaluddin akhir November 2019.

Perempuan 41 tahun itu adalah ZH. Tersangka yang diduga sebagai otak pelaku pembunuhan berencana terhadap Jamaluddin yang merupakan suaminya sendiri. ZH merupakan istri dari pernikahan kedua.

ZH hanya mengangkat kepalanya sesekali. Menatap kamera awak media yang menyorotnya. Di kiri kanannya ada dua pelaku lainnya. JP, 42 dan RF, 29. Orang yang mengeksekusi Jamaluddin di kediamannya Jalan Aswad, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Jumat (29/11) dinihari.

Meski sudah ditetapkan tersangka. Polisi belum seutuhnya mengungkap kasus yang sudah diproses 40 hari tersebut. Kasus itu masih menyisakan tanda tanya. Apa sebenarnya motif ZH tega mengeksekusi Jamaluddin lewat orang suruhannya. Apakah soal asmara, atau harta.

Beredar pula kabar jika salah satu eksekutor berinisial JP merupakan kekasih gelap ZH.  “Masalah keluarga. Nanti didalami kembali oleh penyidik untuk keseluruhannya berdasar alat bukti yang ada,” ungkap Martuani.

IDN Times merangkum lini masa kasus Jamaluddin. Mulai kronologi pembunuhan, jenazah Jamaluddin ditemukan di dalam mobil yang masuk ke jurang, hingga ekspresi sang istri yang seolah hanya menampilkan drama.

Baca Juga: Ada di Kamar Saat Jamaluddin Dibunuh, Anak Korban Bisa Trauma

1. Jamaluddin dieksekusi di dalam kamar rumah dan dibuang ke dalam jurang bersama mobil mewahnya

Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin saat memberikan keterangan terkait pembunuhan berencana Hakim PN Medan Jamaluddin (IDN Times/Prayugo Utomo)

Pembunuhan Hakim Jamaluddin dinilai sangat rapi. Rencana pembunuhan itu diduga dibicarakan secara matang oleh ZH, JP dan RF.  

Dua eksekutor itu diduga sudah  berada di dalam rumah Jamaluddin, Kamis (28/11) malam. Menunggu Jamaluddin pulang ke rumah untuk dihabisi.

Benar saja, Jamaluddin dieksekusi di dalam kamar. Mereka membekap wajah korban dengan kain. Hingga Jamaluddin mati kehabisan nafas. Saat itu, ZH juga menyaksikan bagaimana suaminya mati. Di kamar itu juga  ada KZ, buah cinta Jamaluddin dengan ZH  yang tidur.

Setelah dipastikan tewas, mereka memakaikan seragam olahraga Pengadilan Negeri Medan berwarna hijau ke jenazah Jamaluddin. Karena biasanya pada hari Jumat, ada agenda olahraga di PN Medan.  Pakaian olahraga ini juga menjadi petunjuk. Karena Jumat itu, di PN Medan tidak diadakan olahraga lantaran ada sosialisasi e-Litigasi.

Kemudian, mereka menggotong jenazah Jamaluddin ke mobil. Jamaluddin dibaringkan di baris kedua mobil Toyota Prado miliknya. Mobil  itu awalnya diduga akan bergerak ke Berastagi, Karo. Namun rutenya berubah. Mobil itu ditemukan menabrak pohon sawit di dalam jurang di kawasan Desa Sukadame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Jumat siang.

“Sampai saat ini pelaku lain tidak ada. Karena kasus (pembunuhan berencana) ini sangat bagus dan ditata rapi. Mungkin dugaan penyidik hanya ketiga tersangka ini tidak ada tersangka lain,” ujar Martuani.

2. Sang istri menangis sejadinya saat jenazah Jamaluddin dibawa ke RS Bhayangkara

Istri Jamaluddin ZH terlihat pingsan saat melihat jenazah suaminya beberapa waktu lalu (Istimewa)

Jenazah Jamaluddin ditemukan. Langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara, Jumat malam.  Kolega Jamaluddin di Pengadilan Negeri Medan datang ke sana bersama sejumlah sanak famili.

Anehnya, di sana ZH seolah membangun sebuah drama. Dia menangis sejadinya. Bahkan beberapa kali dia pingsan.

ZH juga tidak tampak canggung saat  kamera awak media menyorotnya. Sejumlah anggota keluarganya mencoba menenangkan, saat ZH histeris.

Sama seperti yang terjadi saat pemakaman di Kabupaten Nagan Raya. ZH menunjukkan ekspresi yang sama.

Jenazah Jamaluddin pun diautopsi. Hasil autopsi juga menunjukkan Jamaluddin meninggal karena kehabisan nafas. “Pembunuhan berencana ini cukup ‘bagus’. Tanpa alat bukti dan tanpa tanda kekerasan. Korban dibunuh dengan di bekap, sehingga kehabisan napas. Sehingga terbukti dari hasil laboratorium forensik bahwa korban diduga meninggal karena lemas,” ungkap Kapolda Martuani beberapa waktu lalu.

3. ZH diduga mengarang cerita lain saat diwawancarai media, ekspresinya jadi tanda tanya

ZH saat tayangan langsung di stasiun iNews TV (Sumber : iNews TV)

IDN Times mencoba menelusuri beberapa tayangan wawancara ZH dengan sejumlah media televisi. Karena memang, ZH berkenan memberikan keterangan setelah pemakaman suaminya.

Dilansir dari I News TV, Zuraidah pun diduga mengarang berbagai cerita soal suaminya sebelum ditemukan tewas. Dia mengatakan jika Jamaluddin pergi lebih awal dari rumah untuk menuju ke bandara, Jumat pagi.

Dia juga mengatakan jika Jamaluddin adalah orang yang tertutup soal kehidupannya sebagai hakim. Bahkan ZH juga sempat mengatakan ada kejanggalan yang terjadi sebelum suaminya meninggal. Pagar rumah mereka dihantam mobil. Namun saat dilihat keluar mobil itu menghilang. Dia juga diduga mengarang cerita soal niatan berangkat umrah bersama Jamaluddin. Dalam tayangan itu, ZH juga sempat  menangis saat ditanyai soal kepribadian Jamaluddin.

Saat menjawab pertanyaan awak media ZH menampilkan ekspresi yang tak biasa. Jawabannya terbata-bata. Matanya terus melihat ke berbagai arah. Layaknya orang yang kebingungan.

4. ZH diduga memiliki kecenderungan gangguan kepribadian antisosial sehingga bisa membangun drama untuk mempersulit pengungkapan kasus

Zuraida Hanum tersangka pembunuhan suaminya sendiri yang merupakan Hakim PN Medan, Jamaluddin (IDN Times/Prayugo Utomo)

Drama yang terus dibangun oleh ZH membuat kasus ini sulit terungkap. Disamping, polisi juga kesulitan mencari alat bukti untuk menetapkan tersangkanya.

Dalam kajian psikologi ZH bisa jadi mengidap Gangguan Kepribadian AntiSosial atau antisocial personality disorder. Biasanya, orang yang mengidap hal itu punya moral yang rendah. Sehingga berpotensi melakukan aksi kriminal, impulsif dan agresi. Pengidap gangguan ini juga kerap memiliki kemampuan manipulatif.

“Sehingga mereka mampu mempermainkan peran dengan baik. Mereka mampu mempermainkan emosi dirinya maupun orang lain. Selain itu, mereka juga kurang memiliki empati sehingga sering tidak memiliki rasa bersalah atas perbuatannya,” ujar Psikolog Irna Minauli, Direktur Minauli Consulting kepada IDN Times.

Pun begitu,  kata Irna, untuk menentukan ZH memang mengidap gangguan itu harus dilakukan pendalaman. Diperlukan pemeriksaan psikologis untuk mengetahui bagaimana sebenarnya kepribadian Sang Otak pelaku pembunuhan Jamaluddin.

Baca Juga: Anak Hakim Jamaluddin Minta Ibu Tirinya Dihukum Mati

Berita Terkini Lainnya