TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pasca Bentrok Dekat Masjid Mandala, Pemilik Lapo Tuak Menyerahkan Diri

Soal penyerangan masjid adalah hoax

Ilustrasi (IDN Times/Sukma Sakti)

Medan, IDN Times – Polisi terus bekerja keras melakukan penyelidikan terhadap kerusuhan di Perumnas Mandala, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang,  Sumatera Utara, Jumat (24/1). Polisi sudah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus itu.

Kerusuhan antar kelompok warga di sana diduga karena penertiban warung tuak di kawasan itu. Warung tuak itu ditertibkan karena dianggap sering mengganggu ketertiban warga.

Namun sempat mencuat jika kerusuhan itu terjadi karena penyerangan yang menyebabkan kerusakan pada bangunan masjid.

Baca Juga: [BREAKING] 2 Kelompok Warga di Perumnas Mandala Saling Serang

1. Dua pelaku menyerahkan diri ke Polrestabes Medan

Suasana saat warga bentrok di Perumnas Mandala Medan, Jumat (24/1) malam. (IDN Times/Fadli Syahputra)

Pasca kerusuhan dua orang tersangka menyerahkan diri ke Polrestabes Medan. Mereka berinisial LFM, 32 dan AS, 42. Keduanya adalah warga Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang. AS sendiri merupakan pemilik kedai tuak yang menolak saat dilakukan penggusuran.

Kedua tersangka menyerahkan diri pada Sabtu (25/1) sekira pukul 18.00 WIB. “Dari hasil pemeriksaan kedua tersangka didapat nama tersangka kerusuhan yang lainnya,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Maringan Simanjuntak, Minggu (26/1).

2. Setelah dilakukan pengembangan, 3 pelaku lainnya diringkus

Ilustrasi borgol (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdasarkan hasil pengembangan penyelidikan, polisi mendapat tiga nama dari pelaku uag menyerahkan diri. Mereka diduga juga melakukan pelemparan menggunakan batu saat kerusuhan.

Inisial para pelaku antara lain, DM (31 tahun), AG (37 tahun), dan RS (26 tahun). Mereka ditangkap di kediaman masing, masing, Minggu dinihari.

“Para tersangka langsung kita amankan ke Polrestabes Medan untuk dilakukan penyelidikan,” ungkap Maringan.

3. Kerusuhan terjadi setelah warung tuak menolak ditertibkan

IDN Times/Sukma Sakti

Saat ini, kondisi di lapangan sudah kondusif. Kerusuhan itu diduga imbas dari penolakan terhadap penertiban warung tuak di Jalan Belibis 11. Saat itu AS tidak terima dan terlibat perdebatan. Warung tuak itu dianggap meresahkan sehingga harus ditertibkan. Upaya persuasif supaya pemilik membongkar warungnya sendiri. Namun diabaikan.

Sekira pukul 19.30 tiba-tiba terjadi pelemparan ke arah Jalan Belibis. Warga yang marah melakukan perlawanan. Bentrokan pun tak terelakkan. Saat kerusuhan, masjid terkena imbasnya dan mengalami kerusakan di beberapa bagian.

Baca Juga: Kapolrestabes: Bentrok Warga di Mandala Bukan karena Persoalan Agama

Berita Terkini Lainnya