TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Nias Bakal Punya Lab PCR, Bisa Periksa 192 Sampel Per Hari

Selama ini sampel dari Nias dikirim ke Medan

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meninjau langsung kesiapan Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Penanganan Covid-19 Kepulauan Nias, Senin (21/9). (Humas Sumut)

Gunungsitoli, IDN Times – Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memastikan Kepulauan Nias akan memiliki Laboratoriaum Polymerase Chain Reaction (Lab PCR) sendiri. Rencananya Lab PCR akan ditempatkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunungsitoli yang merupakan RS Rujukan COVID-19.

Kasus COVID-19 di Nias mengalami peningkatan. Padahal kepulauan itu sebelumnya nihil kasus. Pengetatan keluar masuk Nias juga dilakukan untuk memutus potensi penularan baru.

Baca Juga: Perketat Penanganan COVID-19 di Nias, 8 Tempat Isolasi Disiapkan

1. Gubernur Edy pastikan kirimkan Lab PCR secepatnya

IDN Times/Pemkot Surabaya

Gubernur Edy pun memastikan akan segera mengirimkan Lab PCR itu secepatnya ke Gunungsitoli. Dia ingin kasus di sana ditekan sampai habis.

“Selama ini untuk menguji sampel swab harus dikirim ke Medan. Ini membutuhkan waktu yang lama dan sekarang alat tranportasi ke sini sudah terbatas. Jadi kita akan buat Lab PCR di rumah sakit ini sehingga ada kepastian untuk masyarakat kita. Mereka tidak perlu menunggu lama untuk hasilnya,” kata Edy Rahmayadi, dalam keterangan tertulis, Senin 21 September 2020.

2. Selama ini Nias masih menggunakan metode TCM

RSUD Andi Makassau Parepare gunakan TCM untuk deteksi COVID-19. Dok. RSUD Andi Makkasau

Selama ini untuk mendeteksi COVID-19, RSUD Gunungsitoli masih menggunakan metode Test Cepat Molekular (TCM). Namun saat ini catridge untuk TCM telah habis di Nias. Untuk melanjutkan upaya pelacakan kasus dan mengetes masyarakat Edy Rahmayadi menyiapkan 2.850 Rapid Test Antigen.

“Paling lambat Lab PCR akan sampai ke sini besok. Bila bisa dikirim hari ini kita kirim hari ini. Sementara sebelum itu datang, di instalasi kita siapkan Rapid Test Antigen yang keakuratannya sekitar 70%,” kata Edy.

Selain melihat kesiapan Lab yang baru saja dibangun di RSUD Gunungsitoli, Edy juga melihat simulasi penanganan pasien COVID-19 di Nias. Simulasi ini menunjukkan bagaimana pasien yang dicurigai terpapar COVID-19 masuk ke Unit Gawat Darurat (UGD) khusus COVID-19 hingga ke tempat perawatan.

Berita Terkini Lainnya