TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lagi, Seorang TKA asal Tiongkok Tewas di Proyek PLTA Batangtoru

Korban tertimpa batu saat mengebor lubang dinamit

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Sukma Shakti)

Tapanuli Selatan, IDN Times – Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru milik North Sumatera Hydro Energy (NSHE), Tapanuli Selatan, Sumatra Utara lagi-lagi makan korban jiwa. Seorang pekerja asal Tiongkok meninggal setelah tertimpa batu pada Rabu (9/11/2022) malam.

TKA yang menjadi korban adalah Wan Shui (35). Kabar musibah di proyek PLTA yang dikerjakan oleh PT  Sinohydro ini juga dikonfirmasi oleh Kapolres Tapanuli Selatan Ajun Komisaris Besar Imam Zamroni. “Benar, korban meninggal di Rumah Sakit di Kota Padangsidimpuan,” ujar Imam, Selasa (15/11/2022).

Baca Juga: Dinas TPH Sumut Distribusikan Bantuan Bibit Cabai Merah di 7 Kabupaten

1. Korban tertimpa batu saat mengebor lubang untuk dinamit

Dok PJB INVESTASI

Imam menjelaskan, lokasi kejadian ada di Adit (terowongan buntu) VI. Lokasi yang sama dengan kejadian pada Agustus lalu.

Saat itu, Wan Shui dan beberapa pekerja lainnya tengah melakukan pengeboran sekitar pukul 22.00 WIB. Wan Shui sudah menandai titik yang akan dibor untuk nantinya dipasangi peledak (dinamit).

“Posisi titiknya setinggi orang berdiri. Saat melakukan pengeboran, ada batu di atasnya runtuh dan mengenai kepala korban,” ujar Imam.

Batuan yang jatuh bukan dari langit-langit terowongan, melainkan masih satu dinding dengan titik pengeboran.

2. Polisi pastikan kejadian itu adalah kecelakaan kerja

Ilustrasi garis polisi. (IDN Times/Mardya Shakti)

Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Metta Medika Padangsidimpuan. Namun setelah sempat mendapat perawatan nyawanya tidak tertolong. Dia meninggal karena hipoksia atau kondisi kekurangan oksigen dalam jaringan tubuh. Korban dinyatakan meninggal pada Kamis (10/11/2022) dinihari.

“Secara fisik tidak ada banyak lebam di tubuh korban. Tapi mungkin ada luka yang menyebabkan gagal nafas,” kata Imam.

Jenazah korban kemudian dikremasi di Kota Sibolga. Abunya diserahkan ke perusahaan untuk dikirim kembali ke Tiongkok. 

Pihaknya langsung melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. Sejumlah saksi sudah diperiksa. Polisi juga sudah melakukan olah TKP.

“Kita dapati bahwa situasinya itu kecelakaan kerja murni. Penanganan sudah sesuai SOP,” ungkapnya.

Pihak PT NSHE sampai sekarang belum memberikan klarifikasi. Seno, Humas PT North Sumatera Hydro Energy selaku pemegang proyek pembangunan PLTA Batangtoru yang dikonfirmasi tidak memberikan jawaban jelas.

“Mengenai kabar diatas bisa langsung dikonfirmasi ke pihak Kontraktor saja ya,” ujar Seno lewat pesan singkat.

Baca Juga: Suami Mutilasi Istri di Humbahas, Tubuh Korban Sempat akan Dibikin Sup

Berita Terkini Lainnya