TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Klaster COVID-19 di Sumut Tidak Diumumkan, Ini Alasannya

Ternyata sudah banyak klaster di Sumut

Ilustrasi tes swab (IDN Times/Dokumentasi)

Medan, IDN Times - Kasus COVID-19 di Sumut kian melonjak saban hari di Sumatra Utara. Namun sampai sekarang Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Sumut belum mengumumkannya ke publik.

Berbeda dengan di daerah Jawa yang mengumumkan klaster penularan sebagai kewaspadaan masyarakat. Satgas COVID-19 yang dikonfirmasi tidak memberikan jawaban. Konfirmasi malah datang dari Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit Hasibuan.

Baca Juga: Kasus Terus Meroket, Penanganan COVID-19 di Sumut Terkesan Ditutupi

1. USU hingga keuskupan jadi klaster penularan

Universitas Sumatera Utara (Dok Humas USU)

Kata Alwi, klaster penularan itu bukanlah hal formal yang harus diumumkan. Kata dia, sebuah tempat dikatakan klaster jika terjadi penumpukan kasus dan penularan yang masif.

Di Sumatra Utara, khususnya di Kota Medan, sejumlah lokasi sudah menjadi kluster. Di antaranya, USU, BPJS Kesehatan, Keuskupan Agung dan Bank BRI. Namun dia tidak merinci yang lainnya.

“Penyebutan klaster tidak ada yang formal. Hanya status tempat penularan,” ujar Alwi, Kamis (30/7/2020).

2. Sumut masuk 10 besar penyumbang kasus terbanyak

Rapid test seorang pengunjung Car Free Day di Bekasi, Jawa Barat, pada 26 Juli 2020. ANTARA FOTO/Suwandy

Dengan peningkatan jumlah kasus yang signifikan, Sumut masuk sebagai provinsi penyumbang terbanyak kasus COVID-19 di Indonesia. Informasi yang dihimpun dari laman covid19.go.id, Sumut masuk salam peringkat ke-7.

Dari peta sebaran, Sumut tercatat menyumbang 3.759 kasus dari total 104.432 kasus di Indonesia menurut data per 29 Juli 2020.

Sumut berada di bawah Kalimantan Selatan yang menyumbang 5.884 kasus. Pada posisi pertama masih ditempati oleh Jawa Timur dengan 21.484 kasus.

Baca Juga: Sudah Tembus 3.000 Kasus, Klaster COVID-19 di Sumut Tidak Jelas

Berita Terkini Lainnya