Inalum Dorong Industri di Pesisir Batubara dengan Tanam Mangrove

Tumbuh 70 UMKM baru di Pantai Sejarah

Batubara, IDN Times- Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) berkolaborasi melakukan revitalisasi Pantai Sejarah. Perusahaan BUMN ini melakukan penanaman mangrove dan perlindungan satwa langka. Ini salah satu program peningkatan perekonomian masyarakat di Batubara, Sumatra Utara untuk pengembangan parisiwata dan konservasi pantai. 

Vice President CSR Inalum Ali Hasian mengatakan program di Pantai Sejarah ini berdampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.

 


Dengan Mangrove dan Pengembangan UMKM, INALUM Terus Dorong Industri Pariwisata di Pesisir Batu Bara

1. Melahirkan 70 UMKM baru di Pantai Sejarah

Inalum Dorong Industri di Pesisir Batubara dengan Tanam MangrovePenanaman mangrove di Pantai Sejarah, Kabupaten Batubara (Dok.Istimewa)

Hal ini terlihat dari perekonomiannya yang menghasilkan akumulasi hingga Rp910 juta per tahun untuk pariwisata dan melahirkan 70 UMKM baru di Pantai Sejarah.

"Adanya program ini tentunya meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Baru Bara dalam membangun pariwisata dan konversasi pantai. Program ini juga membangun inovasi dengan pemanfaatan bahan ramah lingkungan serta peningkatan sumber ekonomi keluarga, seperti pengembangan batik berbahan alam yaitu mangrove yang menjadi salah satu alternatif pemasukan keluarga melalui program pemberdayaan istri-istri nelayan," kata Ali dalam rilis yang diterima IDN Times, Kamis (20/7/2023).

 

Baca Juga: Program Inalum Lestarikan Lingkungan dari Batubara hingga Danau Toba

2. Program konservasi mangrove menjaga areal hutan manggrove eksisting

Inalum Dorong Industri di Pesisir Batubara dengan Tanam MangroveIlustrasi kawasan mangrove (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Ali juga menjelaskan bahwa selain nilai ekonomi yang meningkat program di Pantai Sejarah ini yaitu konservasi mangrove telah berhasil menjaga areal hutan mangrove eksisting seluas 15 ha, dan melakukan penanaman bertahap selus 5 ha.

Selain itu KTCA juga terlibat dalam penyediaan bibit mangrove untuk ditanam di Pantai Jono, Desa Lalang dan di Pantai Asahan. Ekosistem Mangrove memiliki kemampuan efektif dalam menyerap CO2 hingga 871,9 Ton CO2/ha/tahun

3. Penghasilan kunjungan wisata dan wahana mencapai Rp20 juta per minggu

Inalum Dorong Industri di Pesisir Batubara dengan Tanam Mangrovekunjungan IDN Times dan Pegawai Inalum ke Pojok UMKM Inalum (dok. IDN Times/Dayu Yudana/bt)

Lebih lanjut ia mengatakan, penghasilan dari kunjungan wisata dan wahana yang mencapai Rp20 juta per minggu dan semakin besar di hari libur atau Rp910 juta per tahun. Tidak hanya itu, penghasilan pelaku usaha UMKM yang terlibat sebesar Rp150 ribu sampai Rp200 ribu/minggu untuk 70 orang. Nilai konversi nilai ekonomis ekonomi karbon bila diperhitungkan berdasar harga ekonomis 13 USD/TonCO2, dengan total serapan 871,9 Ton CO2 per ha.

"Saya optimis dengan adanya program ini, masyarakat sekitar dapat terus maju dan berkembang, sehingga dapat melakukan inovasi - inovasi baru dalam mengembangkan potensi pariwisata,” pungkas Ali.

Baca Juga: Inalum Raih Sertifikat Aluminium Stewardship Initiative

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya