TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Tragis Jodet, Orangutan ‘Nyasar’ ke Sumenep Pulang ke Sumut

Jodet disita setelah bertahun hidup dalam belenggu

Jodet mengintip dari dalam kandang angkut. Dia adalah orangutan hasil sitaan dari WPS di Sumenep, Jawa Timur pada Maret 2022 lalu. (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Dari celah kandang angkut berkelir oranye, Jodet mengintip
Orangutan sumatra itu akhirnya pulang ke kampung halaman
Perjalanan hidup Jodet cukup tragis
Orangutan malang itu ‘nyasar’ ke Jawa Timur
Dipelihara sejak kecil, menempati kandang yang tak layak

Deli Serdang, Agustus 2022

Maret 2022, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, mendapat kabar soal orangutan yang dipelihara warga. Bersama Wildlife Rescue Centre (WRC) Yogyakarta dan Center for Orangutan Protection (COP) melakukan evakuasi.

Orangutan itu adalah Jodet. Dia ditemukan bersama sejumlah satwa lainnya di Waterpark Sumekar (WPS) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Saat ditemukan, kondisi Jodet begitu tragis. Dia menempati kandang yang tidak layak. Berukuran sekitar 3x5 meter, berdinding beton, berlantai tanah. Kondisinya minim cahaya. Saat itu, Jodet juga dalam kondisi yang kurang baik. Bulu-bulunya begitu kotor. Bertahun-tahun dia hidup di dalam belenggu itu.

Jodet diidentifikasi mengalami kekurangan gizi. Usia Jodet diperkirakan sudah 10 tahun. Dia sudah tinggal di sana sejak 2013.

Dikira Orangutan Kalimantan

Jodet saat menjalani perawatan di WRC Yogyakarta. (Dok: WRC)

Tim BBKSDA Jawa Timur sudah mengidentifikasi keberadaan Jodet sejak awal 2022. Di awal, mereka menduga Jodet adalah orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus). Ciri-ciri Jodet menguatkan dugaan itu. Sehingga saat itu, mereka berkoordinasi dengan BKSDA Kaltim. Karena selain orangutan, BKSDA Kaltim juga hendak membawa satu ekor beruang madu yang disita dari lokasi yang sama.

Jodet kemudian dievakuasi dari WPS. Dia kemudian dibawa ke WRC di Yogyakarta untuk menjalani perawatan.

“Jadi sebenarnya, kami mendapat penyerahan dari BBKSDA Jatim. Kami ambil ke sana. Setelah kami ambil transit dulu di Yogyakarta untuk medical check up dan tes DNA,” ungkap Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Berau Dheny Mardiono, Jumat (26/8/2022).

Saat dilakukan uji asam deoksiribonukleat (DNA), hasilnya mengejutkan. DNA Jodet menunjukkan kedekatan dengan orangutan Sumatra.

Baca Juga: Sidang Perdana Remaja Penjual Orangutan, Pesan LBH Medan Menohok

Jodet pulang ke Sumatra

Orangutan sumatra Jodet yang tiba di Bandara Kualanamu, Deliserdang, Kamis (25/8/2022). (Istimewa)

Dari Maret hingga Agustus 2022, Jodet dirawat di WRC. Setelah menjalani assesmen, dia kemudian diantar pulang ke Sumatra Utara.

Tim BKSDA Kaltim membawa Jodet. Dia tiba di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (25/8/2022) petang. Jodet langsung diserahkan kepada BBKSDA Sumut. Dia kemudian dibawa ke Pusat Karantina dan Rehabilitasi Orangutan Sumatera di Batumbelin, Deliserdang yang dikelola oleh YEL-SOCP. Dia akan menjalani karantina, sebelum akhirnya dilepasliarkan ke habitat.

“Kemungkinan akan dilepasliarkan ke Gunung Leuser atau lokasi lainnya,” kata Kepala BBKSDA Sumut Rudianto Saragih Napitu, Kamis.

Jodet disita dari WPS yang tidak punya izin Lembaga Konservasi

Kondisi Jodet saat pertama kali ditemukan. (Dok: COP)

IDN Times melakukan penelusuran soal asal – usul Jodet. WPS, tempat Jodet ditemukan ternyata tidak memiliki izin sebagai Lembaga Konservasi.

Sumber yang tidak ingin disebutkan identitasnya mengatakan, Jodet disita dalam rangkaian operasi pada akhir Februari -  awal Maret 2022. “Ada sekitar 30 satwa yang disita dari WPS,” ujar sumber terpercaya itu.

Sementara itu, pihak BBKSDA Jatim juga menguatkan, lokasi tempat Jodet diambil tidak memiliki izin LK. Begitu juga dengan informasi dari BKSDA Kaltim. Lokasi itu disebut hanya sudah memiliki izin prinsip. Namun, sampai izin prinsip itu habis masa periodenya, lokasi itu tidak bisa melengkapi persyaratan Lembaga Konservasi (LK). Sehingga satwa-satwa yang ada di sana disita.

“Iyah, awalnya dia mau ngurus. Karena dia tidak mampu, makanya diserahkan,” ujar Kepala Seksi Perencanaan Perlindungan dan Pengawetan BBKSDA Jatim Nur Rohman, Sabtu.

‘Nyasar’ sampai Jatim, asal usul Jodet tidak diketahui

Petugas mengikat kandang yang berisi Jodet, orangutan sumatra (Pongo abelii) setibanya di Terminal Cargo Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (25/8/2022). (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Jika tidak diselamatkan, besar kemungkinan Jodet akan menjadi peragaan. Bernasib sama dengan satwa lainnya yang sudah disita dan sempat dipamerkan.

Sayang BBKSDA Jatim tidak mendetail soal asal usul Jodet bisa ‘nyasar sampai di Jatim. Nur juga hanya menyebut jika satwa – satwa itu hanya diserahterimakan, bukan disita.

“Kalau (Jodet) dapatnya dari mana, saya tidak menjajaki sampai situ. Saya tidak punya informasinya,” ungkapnya.

Baca Juga: Statusnya Kritis, Tantangan Menyelamatkan Orangutan Semakin Besar

Berita Terkini Lainnya