TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kejadian Wadas Diduga Mengganjal Elektabilitas Ganjar

Anies Baswedan cenderung menguat

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertemu dengan Wali Kota Bobby Afif Nasution di Kota Medan, Kamis (8/4/2022) malam. (Istimewa)

Medan, IDN Times – Survei opini publik Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan saling kejar untuk Pemilihan Presiden yang digelar 2024 mendatang. Dukungan terhadap Gubernur Jawa Tengah dan DKI Jakarta itu, mengalami peningkatan dalam kurun waktu setahun belakangan.

Hanya saja dalam beberapa bulan terakhir elektabilitas Anies lebih menguat dari Ganjar yang cenderung stagnan. Apa penyebabnya?

1. Persentase dukungan terhadap Ganjar dan Anies kejar-kejaran

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Survei SMRC dilakukan pada 13 sampai 20 Maret 2022. Dilakukan dengan wawancara langsung terhadap 1.220 responden yang dipilih secar acak.

Responden yang dapat diwawancarai secara valid sebanyak 1.027 orang atau 84 persen. Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan tingkat kesalahan lebih kurang 3,12 persen. Hasil survei itu menunjukkan jika dukungan terhadap Ganjar dan Anies cenderung menguat.

"Kami mencatat tren dalam setahun terakhir bahwa dukungan kepada Ganjar naik dari 8,8 persen pada Maret 2021 menjadi 18,1 persen pada Maret 2022. Pada periode yang sama Anies cenderung menguat dari 11,2 persen menjadi 14,4 persen. Sementara dukungan terhadap Prabowo Subianto mengalami penurunan dari 20 persen menjadi 17,6 persen," kata Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas melalui siaran persnya, Kamis (7/4/2022).

Baca Juga: Gantian Bertandang ke Medan, Ganjar Puji Kelestarian Istana Maimun

2. Dukungan terhadap Ganjar cenderung stagnan dalam beberapa bulan terakhir

Dok. Humas Pemprov Jateng

Meskipun berada di atas Anies, dalam hasil survei itu, dukungan terhadap Ganjar cenderung stagnan dalam tiga bulan terakhir.

"Kenaikan dukungan terhadap Ganjar tidak berlanjut pada tiga bulan terakhir. Elektabilitas Ganjar ternyata cenderung stagnan dari 19,2 persen pada Desember 2021 menjadi 18,1 persen di Maret 2022," ungkap Abbas.

Sementara dalam survei SMRC berdasarkan simulasi semi terbuka yang dipilih sebagai presiden apabila pemilihan dilakukan sekarang Ganjar mendapatkan dukungan 18,1 persen suara. Lalu, Prabowo Subianto 17,6 persen. Sedangkan, Anies Baswedan 14,4 persen.

3. Beberapa alasan stagnannya dukungan terhadap Ganjar, salah satunya Wadas

Warga yang sempat ditahan polisi bertemu ibunda usai tiba di halaman masjid Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022) (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Terpisah, pengamat politik dari Universitas Sumatra Utara (USU) Warjio mengatakan, ada sejumlah alasan stagnannya dukungan terhadap Ganjar. Salah satunya adalah konflik yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Kasus itu dinilai turut berpengaruh terhadap elektabilitas Ganjar.

"Memang saat ini Ganjar sedang disoroti terkait persoalan yang terjadi dengan implementasi demokrasi sehingga memberikan sebuah kekhawatiran. Walaupun belum terlihat begitu dominan tapi saya kira itu sinyal bahwa apa yang terjadi. Itu menjadi sorotan masyarakat dan mengurangi nilai Ganjar di mata publik," kata Warjio.

4. Isu miring yang menerpa Anies justru membuatnya melesat

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Warjio juga menanggapi, ihwal peningkatan elektabilitas Anies dalam survei SMRC. Warjio menilai, peningkatan itu justru  disebabkan oleh isu miring yang menerpa Anies.

"Dia (Anies) masih terus bisa menampilkan dirinya dan diterima secara luas oleh kelompok masyarakat maupun partai politik. Beberapa hal yang coba dikaitkan dengan Anies ternyata dinilai masyarakat masih sekadar isu. Ini memberikan kesempatan kepada Anies untuk terus berkembang," ujarnya.

Meski hasil survei menunjukkan kedua tokoh itu meningkat popularitasnya menurut publik, hal ini belum tentu menjadi keinginan partai politik.

"Tapi jika kemudian pimpinan partai politik mau. Ini juga bisa jadi pertimbangan untuk menentukan pilihan politik mereka dalam menentukan siapa calon presiden pada Pilpres 2024," pungkasnya.

Baca Juga: Bobby Nasution dan Gibran Temui Ganjar di Semarang, Dapat Pesan Khusus Apa?

Berita Terkini Lainnya