Keberadaan Orangutan Jadi Tanda Hutan Masih Baik, Jangan Diburu Ya!
Pemahaman kepada masyarakat sangat penting
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Konflik antara manusia dan orangutan masih saja terjadi di sejumlah wilayah di Sumatra Utara. Baik yang masuk ke pemukiman atau pun perburuan yang masih tinggi angkanya.
Masih banyak masyarakat yang tidak memahami jika orangutan dilindungi dalam keadaan nyaris punah. Banyak yang beranggapan jika orangutan sama dengan monyet liar sehingga bisa diburu dan dibunuh jika mengganggu. Padahal sejatinya, manusialah yang mungkin mengganggu habitat orangutan. Sehingga mereka marah dan melakukan perlawanan.
Baca Juga: Harimau yang Dievakuasi Dekat Pemukiman di Tapsel Malnutrisi, Kenapa?
1. Pemerintah harus lebih galak lagi melindungi orangutan
Upaya konservasi terus dilakukan untuk menjaga orangutan tetap eksis. Meskipun jumlahnya juga semakin berkurang.
Para pegiat lingkungan terus berkampanye untuk menyerukan perlindungan terhadap orangutan. Diskusi-diskusi soal pemahaman orangutan semakin digalakkan. Para pegiat mnyebut jika upaya konservasi ini belum dibarengi langkah tegas pemerintah.
Panut Hadisiswoyo, Ketua Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Informastion Center (YOSL-OIC) mengatakan, harusnya Indonesia bangga dengan keberadaan berbagai macam jenis orangutan.
“Seluruh masyarakat harus turut andil ikut menjaga kelestariannya,” ujar Panut dalam bincang konservasi Sumatra Tropical Forest Journalism (STFJ), Rabu (3/9/2020).
Baca Juga: Tidak Ingin Dipidana, Pehobi Burung Dilindungi Urus Izin ke BBKSDA