TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kampus ITM Dicabut Izinnya, Pemindahan Mahasiswa jadi Kendala

Baru 200 mahasiswa yang diproses pemindahannya

Institut Teknologi Medan (ITM). (Istimewa)

Medan, IDN Times – Kampus Institut Teknologi Medan (ITM) dicabut izinnya oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi beberapa waktu lalu. Ini adalah buntut dari kisruh di dalam tubuh yayasan.

Pasca pencabutan itu, mahasiswa difasilitasi untuk pindak ke kampus lain oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilaya I Sumatra Utara.

Baca Juga: Dualisme Tak Berujung, Izin Kampus ITM Dicabut Pemerintah

1. Pemindahan mahasiswa mendapat kesulitan

Ilustrasi mahasiswa (ANTARA FOTO/Jojon)

Kepala LLDIKTI Wilayah I Sumatera Utara, Prof Dr Ibnu Hajar Damanik menjelaskan, proses pemindahan mahasiswa dari ITM ke kampus lain tidak mudah. Karena harus ada proses sinkronisasi data.

"Prosesnya tidak mudah, karena sedang proses kita harus koordinasi, sinkronisasi data mahasiswa. Kemudian, data yang ada di kampus ternyata memang tidak mudah. Kampus itu, dengan dua struktur ada dua operator itu yang sedang kita komunikasikan supaya data akurat," jelas Ibnu Hajar, Senin (26/10/2021).

Ibnu Hajar menjelaskan bahwa dirinya yang bertanggungjawab untuk proses pemindahan mahasiswa ITM ke sejumlah PTS. Dengan tujuan, mahasiswa itu bisa kembali melanjutkan perkuliahannya.

"Untuk pindah tidak ada biaya apapun (gratis). Dipindahkan ke prodi yang sesuai PTS yang ada. Ada satu prodi yang tidak ada di Sumut mereka pindah ke luar Sumut," ungkapnya.

2. Baru 200 mahasiswa yang diproses untuk pindah

ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

Sesuai data, kata Ibnu, ada 5.700 mahasiswa yang ada di ITM. Namun, data riil diperkirakan sekitar 2.000-an mahasiswa. Ia menyebutkan untuk saat ini, sudah ada 200 mahasiswa tengah diproses pemindahannya.

"Kita keluarkan surat keterangan pindah dan kita ikutkan daftar transkip yang ada di PDPT. Pangkalan data juga kita minta mahasiswa menunjukkan bukti-bukti yang bersamaan dan membuat fakta integritas kita tidak mau ada kebohongan data," ungkapnya.

Baca Juga: Dampak Dualisme Kepemimpinan ITM, Mahasiswa Tak Kunjung Diwisuda

Berita Terkini Lainnya