TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dugaan Perintangan Jurnalis, Bobby Nasution Akhirnya Akui Kesalahan

Wali Kota Medan mengaku sudah mengevaluasi seluruh timnya

Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution menyambangi markas Forum Jurnalis Medan (FJM) ihwal dugaan perintangan dan intimidasi terhadap jurnalis oleh tim pengamanannya beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Medan, IDN Times - Terhitung sudah empat kali para jurnalis di Kota Medan melakukan unjuk rasa protes kasus dugaan perintangan dan intimidasi terhadap dua wartawan oleh petugas pengamanan Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution beberapa waktu yang lalu. Gerakan protes terus dilincurkan lewat berbagai kanal.

Para pewarta yang bergerak di dalam aliansi Forum Jurnalis Medan (FJM) menuntut agar menantu Presiden Joko Widodo itu meminta maaf dan mengevaluasi tim pengamanan yang ada di sekelilingnya. Protes dugaan perintangan dan intimidasi itu merupakan titik akumulasi selama ini yang dialami para jurnalis ketika meliput Bobby. Sejumlah oknum terkesan menghalangi kinerja para jurnalis.

Setelah tiga pekan berlalu, Bobby akhirnya datang ke Warkop Jurnalis yang menjadi markas FJM, Jumat (7/5/2021). Seperti biasa, Bobby tetap dikawal oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Baca Juga: PFI dan AJI Kritik Aturan Baru Doorstop Bobby Nasution di Pemko Medan

1. Para jurnalis cerita kesulitan saat meliput Bobby

Massa Forum Jurnalis Medan menggelar aksi tutup mulut di depan Gedung Pemko Medan, Senin (19/4/2021). Mereka menuntut Wali Kota Bobby Afif Nasution untuk meminta maaf atas insiden dugaan perintangan dan intimidasi oleh tim pengamanan terhadap jurnalis beberapa waktu lalu. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Bobby bertemu langsung dengan dua korban dugaan perintangan, Rechtin Hani Ritonga (Harian Tribun Medan) dan Ilham Pradilla (Suara Pakar) yang didampingi Ketua Forum Jurnalis Medan (FJM) Jonris Purba dan sejumlah jurnalis senior.

Dalam kesempatan itu, FJM kembali menjelaskan soal tuntutan massa. Selain itu, Jonris menyampaikan bahwa selama ini para jurnalis mendapat kendala saat meliput Bobby. Mulai dari soal tim kreatif internal yang terkesan membatasi pertanyaan wartawan, hingga dugaan penghalangan dari Paspampres atau petugas keamanan lainnya.

“Dalam menjalankan tugas, kami hanya ingin mendapatkan konfirmasi dari pak wali, bukan hal yang lain," ujar Jonris. 

2. FJM tegaskan protes jurnalis murni gerakan moral profesi

Massa FJM mengelar unjuk rasa keempat di depan Kantor Wali Kota Medan, Rabu (21/4/2021). Aksi ini adalah buntut dari kasus dugaan perintangan dan intimidasi oleh tim pengamanan Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution, terhadap dua jurnalis di Balai Kota beberapa waktu lalu. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Jonris pun menegaskan jika gerakan protes yang dilakukan FJM murni dilakukan karena solidaritas profesi. Jonris tidak ingin gerakan yang dilakukan FJM malah dinilai bermuatan politis atau dianggap untuk memuluskan kepentingan segelintir kelompok lainnya.

“Ketika ada kepentingan yang ingin masuk, ini langsung kita hempang. Kami dari FJM ingin menegaskan bahwa gerakan protes itu murni untuk membela kawan-kawan yang menjadi korban,” ujar Jonris.

3. Bobby mengaku sudah mengevaluasi timnya

Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution menyambangi markas Forum Jurnalis Medan (FJM) ihwal dugaan perintangan dan intimidasi terhadap jurnalis oleh tim pengamanannya beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Sementara itu, Bobby mengatakan jika dirinya siap dikoreksi dalam menjalankan tugas sebagai kepala daerah. Termasuk urusan bersinergi dengan para jurnalis.

Dia juga mengaku sudah mengevaluasi timnya terkait polemik dengan jurnalis. Ke depan, dia juga siap untuk dievaluasi jika kejadian-kejadian seperti penghalangan terulang kembali.

“Seperti tadi, beberapa tim kreatif ada seperti membatasi. Itu sudah saya sampaikan. Atau pun dari beberapa kegiatan tidak mendapatkan informasi. Sudah saya sampaikan dan saya koreksi keras,” ungkapnya.

4. Jika tak ada perubahan, akan ditegur lagi, itulah makna dari minta maaf

Massa FJM mengelar unjuk rasa keempat di depan Kantor Wali Kota Medan, Rabu (21/4/2021). Aksi ini adalah buntut dari kasus dugaan perintangan dan intimidasi oleh tim pengamanan Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution, terhadap dua jurnalis di Balai Kota beberapa waktu lalu. (IDN Times/Prayugo Utomo)

FJM juga kembali menyinggung soal tuntutan permintaan maaf dari Bobby. Namun Bobby hanya menyampaikan secara tersirat.

“Kalau belum ada perbedaan, kita tegur lagi. Ini lah makna dari minta maaf, makna inti dari saling memaafkan itu tak mengulangi lagi apa yang kemarin menjadi kendala, memperbaiki sesuai apa yang diinginkan abang-abang. Abang menjalankan tugas abang yang sudah diperundang-undangan tak dihalang-halangi, dan ini kalau misalnya belum ada perubahan, saya minta saran dari abang-abang sekarang. Seperti itu,” ungkap Bobby.

Baca Juga: Ustaz Somad Menikah Lagi, 10 Potret Mellya Juniarti Mantan Istrinya 

Berita Terkini Lainnya