TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Aksi Lilin dan Doa untuk Brigadir J di Medan Sempat Dihambat Polisi

Solidaritas datang dari etnis Batak di Medan

Seorang massa dari Horas Bangso Batak memegang lilin dan berdoa di depan TMP Kota Medan, Minggu (17/7/2022) malam. Doa bersama itu digelar sebagai dukungan supaya kasus yang menimpa Brigadir J dibuka secara terang benderang. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Medan, IDN Times – Aksi solidaritas atas meninggalnya Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat berlangsung di Kota Medan, Minggu (17/7/2022). Massa dari Horas Bangso Batak (HBB) menggelar aksi damai memasang lilin dan berdoa bersama.

Aksi digelar di depan Taman Makam Pahlawan, Kota Medan. Massa terus berdatangan sejak pukul 18.00 WIB. Jumlahnya lebih dari 50 orang.

Kasus meninggalnya Brigadir J menuai polemik di tengah publik. Banyak yang menilai kasus yang disebut baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri Polri Irjen Pol Ferdy Sambo dipenuhi kejanggalan. 

1. Massa sempat berdebat dengan polisi yang pertanyakan surat pemberitahuan

Massa HBB terlibat perdebatan dengan kepolisian sebelum menggelar aksi pemasangan lilin dan doa bersama untuk brigadir J di Taman Makam Pahlawan, Kota Medan, Minggu (17/7/2022). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Namun aksi yang semula akan digelar pukul 18.00 WIB itu sempat molor. Sejumlah aparat kepolisian berpakaian sipil  mendatangi massa yang tengah melakukan persiapan. Terjadi perdebatan antara polisi yang berpakaian kemeja hitam bercorak bunga dengan massa.

Polisi yang mengaku bertugas di Kepolisian Sektor setempat itu datang dan mempertanyakan soal surat pemberitahuan aksi. Perdebatan berlangsung alot. Massa  tetap ngotot, aksi itu bisa dilakukan.

“Ini adalah aksi berdoa. Ini bukan aksi onar. Ini keprihatinan kitas esama orang Batak. Kita tidak terima,” ujar Ketua DPC HBB Kota Medan Tomson Marisi Parapat.

Massa tidak menghiraukan imbauan polisi. Mereka tetap menggelar aksinya. Memasang lilin dan berdoa bersama.

“Bapak polisi harapannya bisa merespon secara positif. Di sini kami hanya memanjatkan doa, agar kasus ini bisa  terang benderang,” ungkapnya.

2. Aksi pasang lilin sebagai tuntutan kasus diproses terang benderang

Massa dari HBB menggelar pemasangan lilin dan doa bersama untuk Brigadir J, di depan TMP Kota Medan, Minggu (17/7/2022) malam. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Ketua DPC HBB Kota Medan Tomson Marisi Parapat menjelaskan, aksi ini  adalah bentuk solidaritas mereka serta tuntutan masyarakat kepada Polri. HBB menangkap sejumlah kejanggalan dalam kasus itu.

Mereka mendesak  Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo bisa menyelesaikan kasus yang menimpa  Brigadir J. Karena mereka menduga ada  banyak kejanggalan dalam pengusutan kasus itu.

“Apabila, Bapak Listyo tidak bisa menyelesaikan kasus ini, kami meminta Bapak Presiden Jokowi untuk turun tangan, dalam kasus ini. Ini tidak boleh dipermainkan,” kata Tomson.

Aksi itu pada akhirnya tetap dilakukan. Meskipun, massa hanya memasang lilin dan berdoa sebentar. Massa kemudian membubarkan diri.

Baca Juga: Kompolnas Sampaikan Sejumlah Kejanggalan di Kasus Brigadir J

Berita Terkini Lainnya