TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gelar Water Ski Championship, Ritual Ini Dilakukan di Danau Toba

Kejuaraan digelar 20-22 Maret mendatang

Ritual diatas kapal dan mengelilingi titik dinilai sakral (Dok.IDN Times/Istimewa)

Simalungun, IDN Times - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara menggelar kejuaraan Water Ski Championship 2020 di kawasan Danau Toba, Parapat, Kabupaten Simalungun pada 20-22 Maret mendatang. Kejuaraan ini terbuka untuk peserta dari Sumatera Utara maupun dari provinsi lain.

Untuk persiapan kegiatan ini sudah mencapai 40 persen. Panitia akan mempersiapkan peralatan dari Jakarta, Surabaya, Pekanbaru. Dan, diperkirakan tanggal 6 Maret telah tiba di Parapat.

Sebelum itu, panitia melakukan berbagai persiapan. Termasuk ritual di Danau Toba.

Baca Juga: Selain Sigapiton, Pemerintah Kembangkan Desa Wisata Lain di Danau Toba

1. Ritual digelar agar seluruh kegiatan perlombaan berjalan sukses

Tokoh adat memanjatkan doa (Dok.IDN Times/Istimewa)

Sebelum water ski digelar, panitia bersama masyarakat, tokoh adat di Parapat, penggiat budaya dari Yayasan Pusut Buhit Sakti terlebih dahulu mengadakan ritual sehingga semua acara di atas air Danau Toba berjalan dengan baik. Apalagi, diketahui perlombaan seperti ini tidak pernah lagi terdengar ditelinga masyarakat.

"Bersama dengan toko masyarakat, hari ini kita melaksanankan ritual budaya yang namanya Mangelek Tao Toba. Turut hadir penggiat budaya kita, untuk memberikan penghormatan kepada leluhur lewat upacara adat yang dilakukan, dimana yang kita lakukan ini juga menghormati kearifan lokal," kata Andi Sitompul selaku panitia.

2. Ritual sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur

Acara mamgelek leluhur di Danau Toba, Parapat (Dok.IDN Times/Istimewa)

Kegiatan yang dilakukan di atas kapal kayu itu, diawali dengan menyiapkan segela perlengkapan upacara ritual yang dihadiri Camat Girsang Sipangan Bolon, Danramil 11/Parapat, ASN Pemkab Simalungun, dan masyarakat Parapat. Kapal bergerak memutari beberapa titik yang dinilai sakral dan titik lintasan perlombaan seperti Batu Gantung. Kemudian kapal pun kembali menuju arah sekitaran pantai bebas Wisma Pandu untuk kembali melakukan ritual.

"Saya mewakili seluruh masyarakat di Girsang Siapangam Bolon ini, mengucapkan banyak terima kasih atas acara ritual adat yang dilakukan. Adapun tujuan yang dilakukan adalah untuk memberi penghargaan kepada leluhur kita, kami berterimakasih kepada Tim yang tidak melupakan kearifan lokal yang sudah lama tidak dilakukan disini," kata Oppung DH Sinaga usai menggelar ritual, didampingi Pegiat Budaya Pusuk Buhit Sakti.

Baca Juga: Ke Danau Toba, Menpar Wishnutama: Keindahannya Tak Kalah dari Eropa

Berita Terkini Lainnya