TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wisman ke Sumut Capai 80,86 Persen, Didominasi Malaysia

Wisman yang datang ke Sumut berjumlah 67,89 persen

Para delegasi dari berbagai negara yang hadir pada kegiatan W20 Summit dibawa ke Huta Siallagan (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Medan, IDN Times- Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara mencatat selama periode Januari-Desember 2022 jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung mencapai 74.498 kunjungan ke Sumatra Utara (Sumut).

Jumlah ini naik 32.290,43 persen dibanding jumlah wisatawan mancanegara pada periode yang sama tahun 2021 yang berjumlah 230 kunjungan.

Naiknya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke Sumut pada Desember 2022 terhadap November 2022 yang mencapai 80,86 persen.

Baca Juga: Sumut Dapat Dana BOKB Sumut Rp493,7 M untuk Tekan Stunting 2023

1. Jumlah wisman yang berkunjung sebanyak 19.198 orang

pixabay/pixel2013

Ketua Tim Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Dinar Butar-butar mengatakan wisatawan mancanegara melakukan kunjungan dari empat pintu masuk ke Sumut, pada Desember 2022 mencapai 19.198 kunjungan wisatawan mancanegara. 

Jumlah kunjungan wisman ini mengalami kenaikan 80,86 persen dibandingkan November 2022, sebanyak 10.615 kunjungan.

“Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2021, jumlah wisman tidak bisa dibandingkan, dari nol kunjungan pada Desember 2021 menjadi 19.198 kunjungan pada Desember 2022,” katanya, Sabtu (4/2/2023).

2. Malaysia masih mendominasi

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Kondisi ini searah dengan total kunjungan wisman yang masuk ke Indonesia, pada Desember 2022 yang mengalami kenaikan sebesar 36,19 persen. "Atau dikatakan dari 657.269 kunjungan menjadi 895.121 kunjungan,” ungkap dia.

Dinar mengatakan, dari sepuluh negara pasar utama wisman pada Desember 2022, Malaysia masih mendominasi jumlah wisman yang datang ke Sumut, yaitu 67,89 persen.

Kemudian diikuti oleh Singapura 5,85 persen, Amerika Serikat 1,08 persen, Australia 0,97 persen, India 0,86 persen, Jerman 0,72 persen, Tiongkok 0,61 persen, Inggris 0,60 persen, Thailand 0,57 persen dan Taiwan 0,54 persen.

Baca Juga: Mobil Diduga Milik Rentenir Dirusak Massa di Binjai

Berita Terkini Lainnya