Uni Lubis: Pers Paling Bawel Soal Kesetaraan, Tapi Tak Menerapkannya
Padahal pemilihan gender adalah bagian dari afirmasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times- Ketua Umum Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Uni Zulfiani Lubis menilai kesetaraan gender belum terwujud pada konvensi yang digelar dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2023.
Menurutnya, pemilihan gender adalah bagian dari afirmasi untuk memilih perempuan dalam penerapan kesetaraan. Uni juga mengkritik deretan narasumber dalam beberapa sesi konvensi HPN 2023, yang hanya melibatkan seorang narasumber perempuan, jurnalis Najwa Shihab.
"Itu juga kritik saya, kepada line up dari pembicara-pembicara di Hari Pers Nasional. Yang saya lihat di konvensi besok, cuma ada satu sesi yang ada perempuannya, Najwa Shihab; yang lainnya, all male panel. Perempuan cuma ditempatkan sebagai moderator, padahal pemimpin redaksi loh ini," kata Uni Lubis saat memberikan sambutan dalam Sarasehan Jurnalis Perempuan Indonesia 2023 bertajuk "Menyusuri Jejak Sumatera Pelopor Pers Perempuan di Indonesia", di Hotel Grand Mercure, Ruang Amarylis Medan, Selasa (7/2/2023) malam.
Baca Juga: FJPI Hadirkan Sarasehan Jurnalis Perempuan Indonesia di HPN 2023
1. Uni menilai statuta mengenai keharusan tentang adanya minimal seorang perempuan
Dalam pandangannya, ia juga menilai statuta atau anggaran dasar mengenai keharusan tentang adanya minimal seorang perempuan menjadi anggota Dewan Pers seharusnya selalu ada untuk memastikan terwujudnya kesetaraan gender.
"Harusnya selalu ada perempuan di dalam satu periode. Pers ini paling bawel suka berteriak terhadap kesetaraan tapi paling sulit menerapkan ke diri sendiri," katanya.
Baca Juga: Menyusuri Jejak Sumatra Sebagai Pelopor Pers Perempuan di HPN 2023