TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pentingnya Peran Sektor Swasta untuk Kesetaraan Gender di Era Digital 

Aktif di G20 Empower, upaya XL Axiata perjuangkan kesetaraan

Pixabay.com/5688709

Medan, IDN Times- Saat ini, peran sektor swasta dalam memperjuangkan kesetaraan gender semakin penting dan mendesak di era digitalisasi industri. Untuk itu, XL Axiata terus berupaya mendorong pelaku dunia usaha swasta untuk meningkatkan pemberdayaan pekerja perempuan.

Hal itu dilakukan guna meminimalisir dampak digitalisasi dan otomatisasi terhadap eksistensi perempuan. 

1. Dunia kerja telah berubah dengan kecepatan akibat pandemik COVID-19

ilustrasi gender (pexels.com/Tim Mossholder)

Menurut Direktur & Chief Strategic Transformation and Information Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya, yang juga menjabat selaku Chair dari G20 EMPOWER, dunia kerja telah berubah dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang didorong oleh penerapan otomatisasi dan digitalisasi yang terus meningkat.

Hal itu juga diakibatkan dari adanya pandemik COVID-19 yang telah mengubah arah berbagai bidang industri dan profesi. Perkembangan ini memunculkan dampak yang besar pada banyak kelompok masyarakat di seluruh dunia, termasuk kemungkinan memberikan efek negatif bagi kalangan pekerja perempuan di mana proporsi kesetaraan gender mereka di bidang digital masih sangat kurang.

Baca Juga: 5 Film Daur Ulang yang Ubah Gender Tokoh Utama dari Pria ke Wanita

2. Dari laporan The World Economic Forum’s Future of Jobs 2020, bahwa 84 persen pengusaha mempercepat agenda digitalisasi

Freepik.com/freepik

Dilanjutkan Yessie, dari laporan The World Economic Forum’s Future of Jobs 2020, bahwa 84 persen pengusaha mempercepat agenda digitalisasi mereka dan 50 persen pengusaha berniat untuk mempercepat otomatisasi di bidang pekerjaan.

Perubahan ini kemungkinan akan mempercepat penghilangan serangkaian peran pekerjaan yang semakin tidak dibutuhkan di dalam dunia kerja baru, dan juga akan mempercepat penciptaan peran baru yang dapat mendorong terciptanya taraf kemakmuran di dunia kerja baru. 

Karena itu, kalangan pekerja perempuan perlu melakukan upaya ekstra agar tidak tertinggal, mengingat kesenjangan gender saat ini masih terdapat di beberapa bidang pekerjaan ilmiah dan teknis, serta keterampilan dalam kepemimpinan.

Saat ini, kurang dari 20 persen pekerja teknologi adalah perempuan di banyak negara maju, dan hanya 1,4 persen pekerja perempuan yang memiliki pekerjaan mengembangkan, memelihara, atau mengoperasikan sistem TIK, dibandingkan dengan 5,5 persen pekerja laki-laki. 

3. Dukungan yang terarah adalah faktor kunci dalam mencapai kesetaraan gender

unsplash.com/Thought Catalog

Yessie menuturkan, dukungan yang terarah adalah faktor kunci dalam mencapai kesetaraan gender bagi perempuan, menghilangkan hambatan ketidaksetaraan dan memungkinkan mereka melakukan transisi yang diperlukan di bidang pekerjaan yang lebih produktif dan bergaji lebih tinggi.

"Penelitian menyarankan bahwa sektor swasta harus berinvestasi lebih banyak dalam melatih kembali karyawan perempuan, atau bermitra dengan lembaga akademis lainnya untuk memperluas keterampilan dan kompetensi bagi perempuan yang mewakili sekitar 160 juta pekerjaan yang akan digantikan oleh sistem otomatisasi," tuturnya.

Baca Juga: Kesetaraan Gender di RI Rendah, MPR Dorong Pengesahan RUU PKS

Berita Terkini Lainnya