TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kena PHK saat Pandemik, Nopian Bangkit Jadi Penjual Kopi Keliling

Dapat penghasilan lebih besar dibanding pekerjaan sebelumnya

Ilustrasi PHK. (IDN Times/Aditya Pratama)

Medan, IDN Times - Nopian Khaidir adalah seorang pemuda yang terkena putus hubungan kerja (PHK) pada salah satu restoran di masa pandemik COVID-19. Namun, tak ada kata menyerah. Baginya, bertahan untuk tetap semangat di tengah pandemik yang terpenting. 

Tak lama usai di-PHK, pria 23 tahun ini memulai bisnis kopi keliling bersama kerabatnya, Muhammad Ardiansyah (24) untuk melanjutkan hidup.

Berbeda dengan Nopian. Ardiansyah merupakan seorang pekerja yang memilih resign karena melihat peluang bisnis kopi yang menjanjikan. 

Hingga saat ini, keduanya mendapat penghasilan lebih besar dibanding gaji dari pekerjaan sebelumnya. 

"Memulai bisnis ini dimulai sejak di-PHK karena dampak pandemik COVID-19. Saya bersama teman punya ide untuk mulai berjualan minuman ini," ujar Nopian saat ditemui di sekitaran Lapangan Merdeka, beberapa waktu lalu. 

"Terpikir usaha ini semenjak di-PHK. Untuk menyambung hidup, dan meningkatkan skill berjualan," sambungnya. 

1. Sejak berjualan kopi keliling, penghasilan yang didapat cukup besar

IDN Times/Masdalena Napitupulu

Dikatakan Nopian, sejak berjualan kopi keliling, penghasilan yang didapat cukup besar. Meskipun terkadang hari dan cuaca juga menjadi penentu hasil penjualan.

Nopian bisa mendapatkan Rp300 ribu per hari. "Kami hanya promosi brand sendiri @Kopilihsayang. Kami jual Rp10 ribu per botol," tuturnya.

Nopian berujar, untuk penamaan merk produk jualannya, mereka menyebut @Kopilihsayang di akun media sosial Instagram.

Namun saat ini, penjualan masih dilakukan secara manual dengan menjajakan jualan di sekitar Lapangan Merdeka saja. Adapun jenis minuman yang dijual yaitu, vanila kopi, cokelat hazelnut, redvelvet dan taro.

2. Nopian salah seorang pekerja yang alami PHK di masa pandemik

Ilustrasi Pengangguran akibat terkena PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Nopian bercerita, sejak usia 17 tahun sudah mandiri. Kala itu, ia sudah bekerja di salah satu restoran hingga berlanjut sampai pada awal tahun 2021.

Namun, karena pandemik COVID-19 harus ada pengurangan pekerja, yang akhirnya membuat dirinya menjadi salah satu orang yang di-PHK.

"Tapi yang pasti, bekerja dengan orang lain dan usaha sendiri punya pengalaman berbeda dalam hal tantangannya. Kalau jualan bisa merasakan dari hasil usaha sendiri pendapatannya," ucapnya. 

Baca Juga: Cerita Marilyn Rifani, Mendirikan Yayasan untuk Anak Tuna Netra

Berita Terkini Lainnya