TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BKKBN Sumut: Pendidikan Seksual Cegah Pernikahan Dini dan Seks Bebas

Karena kamu harus melewati transisi kehidupan remaja lho

Temazaro Zega (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Medan, IDN Times - Maraknya pergaulan bebas saat ini, membuat angka seks bebas mengalami peningkatan drastis setiap harinya, terutama di kalangan para remaja. Selain seks bebas, pernikahan dini juga semakin tinggi. Hal ini tentu akan berdampak buruk bagi kehidupan sosial dan juga bagi kesehatan.

Menanggapi hal itu, Temazaro Zega, Kepala Perwakilan BKKBN Sumatera Utara menyampaikan pentingnya pendidikan seksual dan kesehatan reproduksi untuk mencegah seks bebas dan pernikahan dini.

Baca Juga: BKKBN: Film Dua Garis Biru Membantu Sosialisasikan Pendidikan Seks

1. Menunda usia kawin. Hingga minimal 21 tahun bagi wanita dan minimal 25 tahun bagi pria

Pixabay.com/rawpixel

Temazaro menuturkan bahwa Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengembangkan program Keluarga Berencana (KB) dan melalui bina keluarga remaja.

Tak hanya itu, BKKBN juga aktif memberikan penguatan melalui pusat-pusat informasi dan konseling remaja.

"Agar terhindar dari pernikahan dini, tehindar dari seks bebas serta tehindar dari penyalahgunaan narkoba," katanya saat ditemui di Kito Garden Cafe & Resto,  Jl. Gunung Krakatau, Senin (25/11).

"Oleh karena itu mereka kita kampanyekan untuk menunda usia kawin. Hingga minimal 21 tahun bagi wanita dan minimal 25 tahun bagi pria," ujarnya.

2. Sehinga demikian, para remaja bisa melewati apa yang disebut dengan transisi kehidupan remaja

Unsplash.com/Benjamin Combs

Sehingga dengan demikian, kata Temazaro, para remaja bisa melewati apa yang disebut dengan transisi kehidupan remaja.

"Karena para remaja harus mendapatkan pendidikan yang baik. Kemudian, dia harus memiliki pekerjaan yang bagus. Selanjutnya, harus menyiapkan berkeluarga dengan umur yang sudah matang," kata Temazaro kepada IDN Times.

Tak hanya itu, para remaja juga harus berperan menjadi anggota masyarakat yang baik dan berpartisipasi untuk pembangunan.

"Yang terakhir harus memperhatikan perilaku hidup sehat di dalam masyarakat dan keluarganya," tuturnya.

Baca Juga: BKKBN Siap Jadi yang Pertama Pindah ke Ibu Kota Baru

Berita Terkini Lainnya