TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tangis Haru Keluarga Melepas Paridah Nasution Berangkat ke Tanah Suci

Sang suami yang harusnya menemani sudah meninggal 

Suasana pelepasan calon jemaah Haji di Asrama Haji (IDN Times/Indah Permata Sari)

Medan, IDN Times - "Itu bus-nya. Mak oh omak, sehat-sehat ya di sana"

Kalimat ini terdengar samar-samar saat azan Subuh berkumandang di pelataran embarkasi Asrama Haji Medan, pada Rabu (24/5/2023). Sambil merekam dan berlari kecil seorang perempuan mengejar bus yang hendak berangkat ke Bandara Kualanamu dengan tujuan menunaikan ibadah di tanah suci.

Menyusul lagi dua orang yang juga tampak ikut menyusul perempuan itu. Tepat di sebelah bus, mereka bertiga melambaikan tangan. Sesekali mengusap air mata yang jatuh di pipi mereka.

Mereka bertiga adalah Fitriani Lubis, Nurbasa, dan Abdul Fatah yang merupakan kakak beradik anak dari Paridah Jasikondar Nasution, calon jemaah haji kloter pertama asal Madina, Sumut.

Baca Juga: Kakek Abbas, Calon Haji 96 Tahun asal Madina Menabung dari Bertani

1. Sang ibunda sudah menunggu keberangkatan sejak tahun 2013, harusnya pergi bersama suami

Suasana pelepasan calon jemaah Haji di Asrama Haji (IDN Times/Indah Permata Sari)

Pada momen haru ini terpancar bahagia dan sedih bercampur dari ketiganya melepas Ibunda tercinta yang pergi sendiri ke tanah suci. Tapi penantian sang Ibunda untuk pergi ke tanah suci mengalahkan rasa takut pergi sendiri.

"Senang sedih, campur semua perasaannya, senang karena akhirnya mamak bisa berangkat, sedih karna mikirnya mamak di sana sendiri dan melepas mamak pergi itu sedih, tapi kami yakin di sana mamak ada yang jagain," ungkap Fitriani Lubis, si sulung dari empat bersaudara.

Paridah Jasikondar Nasution ini merupakan satu dari ribuan jemaah asal Sumatera Utara yang berangkat ke tanah suci di tahun 1444 H/2023.

Dalam cerita Fitriani, sang ibunda sudah menunggu keberangkatan sejak tahun 2013. Awalnya Paridah terdaftar bersama sang suami, atau ayah Fitriani.

Namun, takdir berkata lain, sang Ayah lebih dulu berpulang sebelum dipanggil menjadi tamu Allah. Paridah pun harus berangkat sendiri, menjalani ibadah haji di usianya yang sudah masuk 76 tahun.

2. Keluarga calon jemaah Haji ini sangat khawatir dengan kesehatan orangtuanya di tanah suci

Suasana pelepasan calon jemaah Haji di Asrama Haji (IDN Times/Indah Permata Sari)

Berlatar belakang sebagai pedagang, keluarga Fitriani mengumpulkan sumber dana keberangkatan haji tersebut dengan membuka toko pakaian di Gala-gala Panyabungan Selatan, Mandailing Natal.

Hal yang menjadi kekhawatiran Fitriani terhadap sang ibu, hanyalah soal kesehatan. Soalnya Ibunya sudah dua kali mengalami stroke. Ternyata keberangkatan ke tanah suci ini bukan yang pertama. Hanya saja saat itu untuk umrah.

"Mamakku udah dua kali struk, dulu pernah ikut umrah. Pulang dari Makkah Alhamdulillah sehat," bebernya.

Baca Juga: Cerita Gubernur Edy Diomelin Istri saat Perjalanan Ibadah Haji

Berita Terkini Lainnya