TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Ramli Bersama Istri ke Tanah Suci saat Tak Bisa Melihat Lagi

Sri setia mendampingi dan tunda berangkat tahun lalu

Ramli dan Sri pasangan yang berkomitmen untuk naik Haji bersama (IDN Times/Indah Permata Sari)

Medan, IDN Times - Suara sirine pertanda tiba calon jemaah Haji kloter 4 asal Tebing Tinggi terdengar di Asrama Haji Medan, pada Jumat (26/5/2023) sekitar pukul 10.13 WIB. Sepasang suami istri terlihat berjalan memasuki Gedung Jabal Nur.

Ramli Siregar memercayakan istrinya Sri Indra Wati untuk menuntunnya masuk ke dalam, ia meletakkan tangannya di pundak Sri yang sambil memegang dua kotak nasi. Lelaki 67 tahun ini perlahan-lahan melangkahkan kakinya, dan sangat berhati-hati agar tidak tersandung.

Di dalam ruangan, Ramli hanya bisa mendengar kebisingan suara gedung Jabal Nur Asrama Haji yang penuh lalu lalang para calon jemaah haji. Terdengar juga suara pengumuman dari panitia dengan pengeras suara untuk mengarahkan jemaah.

Ramli hanya duduk berdiam di tempat yang sudah disediakan kategori Ikhwan (pria) sambil memegang kue kotak di tangannya dari panitia. 

Didampingi istrinya Sri, ia tergabung dalam kloter 4 dari Tebing Tinggi yang akan berangkat ke tanah suci menunaikan rukun Islam ke-5, Sabtu (27/5/2023) besok. Kedua tamu Allah ini berasal dari Rantau Laban, Kecamatan Rambutan, Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara.

Komitmen dalam menggapai rida-Nya menjadikan rumah tangga mereka penuh dengan keberkahan dan kebahagiaan. Cerita perjuangan Ramli dan Sri naik haji bersama diungkap mereka kepada IDN Times.

Baca Juga: Cerita Nek Tumiyem Menabung 41 Tahun untuk Berangkat Haji dari Pijat

1. Ramli mendaftar Haji sejak tahun 2012 bersama sang istri

Ramli dan Sri pasangan yang berkomitmen untuk naik Haji bersama (IDN Times/Indah Permata Sari)

Saat IDN Times menghampirinya, Ramli mengaku sudah mendaftar pada awal tahun 2012 dan seharusnya berangkat 2022. Namun, gagal berangkat dikarenakan batasan usia. Saat itu Ramli berusia 66 tahun.

Sehingga, hanya sang istri tercinta yang bisa pergi keberangkatan haji di tahun 2022. Namun, Sri menolak keberangkatannya. Ia memilih untuk pergi bersama di tahun ini.

“Tahun 2022 semalam mestinya istri saya berangkat, tapi dia undurkan menunggu saya berangkat untuk tahun ini bersama. Semalam yang 2023 ini ada 90 hari kami persiapan di Kemenag Tebing Tinggi, sehingga, Ibu (istrinya) mengalah agar sama-sama berangkat tahun ini,” jelas Ramli.

2. Ramli khawatir kondisi penglihatannya menyusahkan banyak orang

Ramli dan Sri pasangan yang berkomitmen untuk naik Haji bersama (IDN Times/Indah Permata Sari)

Kesiapan Ramli diakuinya cukup matang, namun ia mengkhawatirkan kesehatan penglihatannya. Ia takut menyusahkan banyak orang. Kedua matanya sudah tak dapat berfungsi seperti normal lagi untuk melihat dengan total.

“Bahagialah bisa berangkat, cuma kesehatan saya ini lah. Semoga banyak yang dapat menerima dan memaklumi kondisi penglihatan saya,” ucap Ramli menitikkan air matanya.

Ramli sedikit bercerita soal penyebab kondisi penglihatannya. Berawal pada tahun 1980-an ia jatuh terbentur aspal hingga 2 kali. Lalu tahun 2015 matanya mulai kabur penglihatannya. Di tahun 2018 ia tak dapat melihat lagi.

“Yang jelas saya jatuh dua kali, jatuh terbentur aspal istilahnya dulu geger otak. Di tahun 80an, prosesnya lama (sampai tak bisa melihat),” jelasnya.

Meski tak dapat melihat, ia tampak sangat semangat untuk berangkat ke tanah suci.

Sedangkan, biaya keberangkatan naik Haji ini diperoleh Ramli saat ia bekerja di PTPN IV Tebing Tinggi. Dari sini ia memulai menabung dengan tujuan naik Haji bersama sang istri.

Hal yang menjadi haru saat Ramli mengatakan  bahwa istrinya Sri selalu setia mendampingi hingga ingin berangkat bersama. Dari Sri, Ramli memiliki anak 3 orang perempuan.

Baca Juga: Kakek Abbas, Calon Haji 96 Tahun asal Madina Menabung dari Bertani

Berita Terkini Lainnya