Ketua KPK Nilai Ada Kejanggalan Data Kemiskinan Sumut dengan Bansos
KPK buat aplikasi Jaga Bansos untuk pengawasan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri angkat bicara terkait anggaran untuk penanganan COVID-19. Pihaknya telah melakukan pengawasan bekerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Firli turut mengomentari soal pemberian bansos di Sumatra Utara pada Rapat Koordinasi Pemberantasan Korupsi Terintegrasi daerah Se-Sumatera Utara, di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Kamis (27/8/2020).
Baca Juga: Sabar Ya, Bansos Tunai Bakal Turun dari Rp300 Ribu Jadi Rp200 Ribu
1. Firli: Kita sudah lakukan pengawasan terkait anggaran penanganan COVID-19
Firli mengatakan, negara sudah sangat besar mengeluarkan anggaran untuk menangani pandemik COVID-19.
“Saat pandemik ini kita semakin banyak mengeluarkan anggaran akibat adanya beberapa indikator. Salah satunya kemiskinan, Maka dari itu para kepala daerah harus memberikan bansos untuk masyarakat yg terdampak. Bicarakan dengan anggota DPR untuk menghindari meningkatnya kemiskinan. Kemudian indikator pengangguran, indikator ibu melahirkan maka semakin bertambah penduduk, dan indikator sengketa lahan,” jelasnya.
“Untuk penanganan COVID, kita sudah melakukan pengawasan terkait dengan anggaran yang digunakan untuk penanganan COVID itu sendiri. Mulai dari kerjasama dengan BPKP dengan BPK, kalau didaerah tentu peran penting Aparatur pengawas internal pemerintah apakah itu BPKP maupun inspektorat," bebernya.
Baca Juga: Asyik, Kamu Bisa Dapat Bansos meski Baru Mulai Usaha Lho!