HPN 2023, FJPI Sebut Akses untuk Jurnalis Perempuan Masih Jomplang
Diharapkan inklusif dan kolaboratif dalam semua hal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Ketua Umum Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI), Zulfiani Lubis menceritakan bagaimana awal dirinya mau bersentuhan dengan organisasi pers perempuan ini tahun 2010. Saat itu ia menjabat Koordinator Bidang Pendidikan Pelatihan dan Pengembangan Profesi Wartawan di Dewan Pers dan resah melihat minimnya perempuan disertakan dalam pelatihan-pelatihan yang dibuat.
“Setiap kali Dewan Pers mengadakan pelatihan, media itu selalu mengirim jurnalis laki-laki. Kemudian saya buat slotnya 50 untuk perempuan,” jelas Uni Lubis.
Berangkat dari rasa kekesalan, pemimpin redaksi IDN Times itu tetap melakukan pelatihan jurnalis khusus perempuan atas izin dan dukungan Ketua Dewan Pers, Profesor Bagir Manan.
Baca Juga: Sejarah Koran Perempuan di Sumut, Ada 12 yang Terbit Sejak 1919
1. Uni Lubis menilai akses untuk jurnalis perempuan masih jomplang
Menurut Uni, untuk menyadarkan tentang kesetaraan tidak hanya perempuan, tapi yang lebih penting, laki-laki punya perspektif perempuan dan anak dalam peliputan.
“Kalau bukan kita jurnalis perempuan, siapa lagi. Jadi, bukan berarti kita hanya perspektif tapi kita harus lebih konsen. FJPI ini tidak hanya perempuan yang menjadi anggota, tetapi memang 15 tahun perkembangan kami dari hari pertama itu adalah keadaan akses bagi peningkatan profesionalisme yang didalami oleh jurnalis perempuan itu masih jomplang,” kata Uni Lubis.
Sehingga, diperlukan semangat bersama untuk membentuk agar dapat belajar bersama dan juga organisasi yang wajib berkembang. Dalam hal ini, Uni Lubis meminta pers perempuan untuk bisa bersikap inklusif dan kolaboratif dalam semua hal.
Baca Juga: Uni Lubis: Pers Paling Bawel Soal Kesetaraan, Tapi Tak Menerapkannya