TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Desa Sejahtera Astra Budidayakan Songket Deli di Tangan Generasi Muda

Bisnis Songket Deli sudah merambah dunia internasional

Irfania Ramadhani Lubis, sosok penggerak berdirinya Desa Sejahtera Astra di Percut Seituan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Medan, IDN Times - Dahulu Songket Deli di zaman Kesultanan masih sebagai entitas, karena yang memiliki dan memakai pastinya tak sembarangan orang. Baik perempuan maupun laki-laki.

Songket adalah jenis kain tenun kebanggaan Indonesia, salah satunya berada di tanah Deli atau yang berada di Kota Medan tentu memiliki sejarah panjang. Apalagi songket berwarna kuning yang melambangkan kerajaan.

Keberhasilan dalam mengetahui proses pembuatan menjadi suatu kebanggaan pada seorang perempuan bernama Irfania Ramadhani Lubis. Ia sosok penggerak di balik berdirinya Desa Sejahtera Astra disingkat DSA. Songket Deli ini telah menjadi ikon Astra di Sumatera Utara.

Baca Juga: 8 Misteri di Istana Maimun yang Banyak Dikenal Masyarakat

Membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar

Penenun di Desa Sejahtera Astra di Percut Seituan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Suara mesin tenun terdengar saat penenun memasukkan sehelai demi sehelai benang saat IDN Times memasuki gerbang pintu yang terpampang bertuliskan “Program Desa Sejahtera Astra” yang berlokasi di Jalan Kutilang no. 2, Kelurahan Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara.

Irfania mengawali ceritanya mendirikan Desa Sejahtera Astra di Percut Seituan memiliki tujuan yaitu membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar melalui pelatihan tenun yang direvitalisasi memproduksi songket Deli.

Melalui Desa Sejahtera Astra, Irfania membentuk CV. IR Kriya Melayu dengan brand IR & IR Songket Deli, menggandeng puluhan penenun yang tak memiliki batas usia, mulai dari generasi muda termasuk juga Ibu Rumah Tangga (IRT).

“Kita memberdayakan teman-teman yang sudah kita latih untuk bekerja bersama kita,” ucap Irfania yang juga menjadi fasilitator Desa Sejahtera Astera di Percut Seituan.

Perjalanan Irfania mendirikan Desa Sejahtera Astra ini cukup menarik, dimulai dari tahun 2017 memenangkan program Astra di bidang wirausaha untuk wilayah Sumut.

Kemudian tahun 2019 Irfania mendapatkan perpanjangan tangan dari Astra, guna mengolah dana CSR dari program Desa Sejahtera Astra. Hingga saat ini berjalan dengan lancar, dan sudah memiliki 8 mesin tenun songket secara tradisional dan modern.

Baca Juga: Dulu Istana Terindah di Indonesia, Ini 5 Fakta Menarik Istana Maimun

Berbekal garis keturunan Kesultanan Deli

Penenun di Desa Sejahtera Astra di Percut Seituan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Keluarga Irfania memiliki garis tangan keturunan dari Kesultanan Deli yang sangat kental tentang Songket Deli. Inilah yang menjadi alasan kuat membudidayakan songket Deli sebagai bentuk sejarah yang tak boleh dilupakan khususnya bagi para kaum millenial saat ini.

“Sebagian dari Deli Serdang ini adalah tanahnya Kesultanan Deli dan Serdang,” jelas Irfania menjelaskan alasannya memilih lokasi Percut Seituan.

Program pelestarian songket Deli merupakan pengembangan dari UMKM Galeri Songket Deli dan juga Lembaga Kursus yang diprakarsai oleh ibunya, sudah ditekuni Irfania sejak lulus kuliah dari jurusan animasi Universitas Bina Nusantara Jakarta tahun 2014 lalu.

Meski ia sempat bermimpi ingin kerja sesuai jurusan kuliah dahulu, namun hal tersebut disingkirkan demi orangtua membudidayakan Songket Deli.

Bisnis Songket Deli sudah masuk kancah internasional

Penenun di Desa Sejahtera Astra di Percut Seituan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Ada 6 desa yang bergabung di Desa Sejahtera Astra yakni Desa Bandar Klippa, Bandar Khalipah, Sei Rotan, Bandar Setia, Tembung, dan Percut Seituan.

Di tahun 2022, Desa Sejahtera Astra di Percut Seituan menambah program untuk pelatihan khusus penenun cilik menciptakan karya kreasi dan inovasi dengan motif berdasarkan harapan dan impian yang mereka inginkan. Di antaranya, motif kaktus, kupu-kupu, bunga sakura, dan lainnya.

“Ada anak SMP yang ikut tertarik disini menenun sampai sekarang dia masih nenun. Kebetulan ditahun ini sudah nambah 5 orang,” tutur Irfania.

Di tangan Irfania, bisnis songket Deli yang digeluti olehnya sudah masuk di kancah internasional, salah satunya negara Malaysia.

“Usaha ini bukan tentang saya sendiri, tapi untuk orang banyak,” katanya sebagai bentuk prioritas mensejahterakan penenun.

Baca Juga: Songket Melayu Deli Dipamerkan di Musrembang Sumut 2023 

Berita Terkini Lainnya