Dampak Corona! 30 Anak Yatim Penghafal Alquran Terancam Putus Sekolah
Donatur tak lagi mengirimkan bantuan!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Dampak dari Pandemik COVID-19 terasa dari berbagai dimensi kehidupan, terutama rakyat Indonesia. Bukan hanya dalam aspek kesehatan, namun juga masuk pada sendi kehidupan bagi pendidikan dan lembaga keagamaan. Bahkan ironisnya, COVID-19 juga telah mengancam para siswa putus sekolah.
Hal ini seperti dialami oleh 30 anak yatim dan dhuafa Panti Darul Aytam Waddhu'afa Tahfidzul Qur'an Al-Umm Smart Center, yang merupakan dibawah naungan Yayasan Halimatussa'diah Amaliah, yang berada di Jalan Beringin Pasar V Gang Mentimun 16 No 8 Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, Sumut.
Sejak pandemik COVID-19, puluhan anak yatim dan dhuafa tersebut tak lagi mendapat biaya dari para donatur.
"Naungan Panti Darul Aytam Waddhu'afa Tahfidzul Qur'an Al-Umm Smart Center mengasuh sebanyak 30 orang. Setelah berjalan kurang lebih 2 tahun panti asuhan ini Alhamdulillah kami bisa mengelola pendidikannya, sandang pangannya. Namun akhir-akhir ini karena musibah COVID-19 ini kami mengalami kendala dalam pembiayaan yatim dan dhuafa ini," ungkap Ketua Yayasan Halimatussa'diah Amaliah, Muhammad Alwi Batubara.
Baca Juga: Luncurkan Lagu Berjudul Bapak, 10 Potret Kompak Anak Didi Kempot
1. Biaya sandang pangan terancam, karena para donatur berhenti memberi sumbangan
Dirinya menambahkan bahwa, setiap bulannya untuk satu orang yatim dhuafa, pihaknya harus mengeluarkan biaya sebesar Rp1,5 Juta. Biaya tersebut diakui untuk sandang pangan, biaya sekolah dan termasuk biaya pembimbing mereka. Sehingga, untuk semua yatim dhuafa itu setiap bulannya harus menyediakan sekitar Rp45 juta rupiah.
"Selama ini dana 45 juta itu kita peroleh dari para donatur dan juga para dermawan yang sifatnya tidak mengikat. Setelah COVID-19 ini banyak donatur itu tidak bisa lagi untuk menyalurkan bantuannya, disinilah kesulitan kami saat ini sementara anak-anak ini begitu bersemangat di dalam belajar dan menghafal Alquran bahkan sampai-sampai dari 30 anak beberapa anak sudah bisa menghafalkan Alquran sebanyak 30 Juzz. Semangat anak-anak ini tidak akan kita biarkan putus begitu saja, pendidikan mereka terus akan kita perhatikan secara berkesinambungan sampai ke perguruan tinggi," ucapnya.
Baca Juga: [UPDATE] Bertambah 58, Kasus Positif COVID-19 Sumut Jadi 1.082 Orang