TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Teater Sasude Nyanyian Orang Pinggiran, Ajak Peduli Sungai Deli

Pagelaran menyentuh hati para penonton

Sanggar Sasude tampil pertunjukan Nyanyian Orang Pinggiran (IDN Times/Indah Permata Sari)

Medan, IDN Times - Berangkat dari keresahan yang terjadi sehari-hari di sekitaran tempat tinggal bantaran Sungai Deli, dan mengkhawatirkan masa depan generasi anak bangsa Indonesia. Sanggar Sungai Deli (Sasude) menggelar pertunjukan drama musikal bertema “Nyanyian Orang Pinggiran”.

Pagelaran ini merupakan kali pertamanya yang diselenggarakan beberapa hari yang lalu membuat semua para penonton tak hanya terhibur, akan tetapi mengeluarkan emosional menangis (haru) karena kesan dan pesan yang disampaikan para pelaku sanggar Sasude menyentuh hati penonton. Acara digelar di Auditorium Kampus Wilmar Bisnis Indonesia, Sabtu (24/9/2022) lalu.

Nyanyian orang pinggiran adalah sekumpulan fragmentasi (cuplikan) peristiwa yang terjadi dalam keseharian para penduduk yang tinggal dibantaran sungai Deli dikemas dalam semangat.

Baca Juga: Sungai Deli Tercemar Mikroplastik, Ini Bahayanya untuk Kesehatan

1. Mengangkat realita yang terjadi di bantaran sungai sekaligus mengingat telah berdirinya 4 tahun Sanggar Sasude

Sanggar Sasude tampil pertunjukan Nyanyian Orang Pinggiran (IDN Times/Indah Permata Sari)

Lukman Hakim Siagian sebagai Pendiri Sasude Medan mengatakan acara perdana ini diselenggarakan untuk memberikan banyak pesan, dengan mengangkat realita yang terjadi di bantaran sungai sekaligus mengingat telah berdirinya 4 tahun Sanggar Sasude.

“Sebenarnya banyak pesan, kita coba mengangkat realita yang ada terjadi ditepikan Sungai Deli seperti apa lalu kita bawa kertas panggung. Jadi, sebenarnya itu adalah realistis yang terjadi ditepikan sungai Deli,” ucap Lukman.

2. Masyarakat yang berada di bantaran Sungai Deli merupakan masyarakat pra sejahtera dengan berbagai kompleks permasalahan untuk bangkit maju

Sanggar Sasude tampil pertunjukan Nyanyian Orang Pinggiran (IDN Times/Indah Permata Sari)

Hal ini juga mengingat bahwa, masyarakat yang berada dibantaran sungai Deli merupakan masyarakat pra sejahtera dengan berbagai kompleks permasalahan untuk bangkit maju.

“Dari segi pendidikan, anak-anak disitu kurang fasilitas. Jadi kita datang memberikan peluang fasilitas untuk anak-anak terutama kegiatan pengembangan minat bakat,” jelasnya saat memproses berdirinya Sanggar Sasude Medan.

Menurutnya, jika hal ini dibiarkan dan tidak ada yang peduli untuk melakukan perubahan pendidikan pada anak dibantaran Sungai Deli maka akan menjadi bom waktu sehingga mengakibatkan masalah yang sangat besar lagi kedepannya.

“Kita coba untuk membuka mata, telinga, dan hati banyak orang. Dengan pertunjukan ini mereka bisa melihat,” jelasnya.

Bagi Lukman, hal ini penuh dengan pro dan kontra untuk melakukan perubahan lebih baik demi masa depan anak-anak.

“Aku 4 tahun di sana juga harus membatasi diri untuk di lingkungan itu. Karena memang kuat sekali bicara tentang hal yang negatif seperti itu,” tuturnya.

Saat ini menurutnya, Pemerintah harus lebih sadar dan peka kepada anak-anak dibantaran Sungai Deli agar memikirkan masa depan mereka.

“Secara hak mereka seharusnya mendapatkan fasilitas yang layak apalagi sedang berkembang tumbuh. Semoga Pemerintah melihat ini, memberikan kontribusi yang seharusnya diberikan pemerintah untuk masyarakat tepian sungai Deli,” jelas Lukman.

Lukman juga menambahkan bahwa, masih banyak orang-orang terkhusus warga Kota Medan belum peka dengan bantaran sungai Deli.

“Seakan-akan Sungai Deli itu suatu hal yang gak baik. Jadi kami berharap dan coba merubah pola itu. Jadi kam mencoba wajah sungai Deli itu lebih baik lagi,” tambahnya.

Baca Juga: Upacara di Air, Warga Aur Minta Pemerintah Peduli Sungai Deli

Berita Terkini Lainnya