Ratusan Kepala Keluarga Korban Banjir di Siantar Butuh Air Bersih
"Dari semalam kami gak bisa tidur"
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pematangsiantar, IDN Times - Banjir yang melanda Kota Siantar, Sumatra Utara sejak Sabtu (11/7) menyisakan beban bagi warga. Korban banjir hingga Minggu (12/7) tercatat lebih dari 100 Kepala Keluarga (KK). Mereka hingga saat ini masih terus berjibaku membersihkan sisa puing-puing banjir di perkampungan Tanjung Tongah, Kecamatan Siantar Martoba.
Amatan IDN Times pada Minggu (12/7) siang, Kelurahan Tanjung Tongah, Kecamatan Siantar Martoba yang menjadi lokasi terparah banjir, jalanan dipenuhi lupur dan batang-batang pohon yang tumbang diterjang banjir. Di hampir semua depan rumah warga, aktivitas membersihkan barang-barang dari kotoran lupur menjadi pemandangan utama.
Baca Juga: [BREAKING] Rektor USU Prof Runtung Sitepu Positif COVID-19
1. "Dari semalam kami gak bisa tidur"
Salah seorang warga yang ditemui mengatakan, banjir kali ini yang terbesar sejak puluhan tahun. Perkampungan warga yang tidak jauh dari sungai menjadi penyebab bencana itu. Sungai diketahui tidak dapat menahan genangan air sehingga memuntahkan luapa ke perkampungan.
Sejak hujan yang turun pada Sabtu (11/7) sore, warga sudah was-was dengan datangnya banjir. Benar saja, seketika luapan air datang membawa lumpur-lupur dan memasuki rumah-rumah warga.
"Dari semalam kami gak bisa tidur. Sekarang ini pun belum bisa istirahat tenang, karena harus membersihkan ini semua," ucapnya.
Baca Juga: [BREAKING] Legenda Bollywood Amitabh Bachchan Positif COVID-19