Jurnalis Ditembak di Simalungun, Bagaimana Bisa Senjata Api Beredar?
Kriminolog: Publik khawatir ada orang bersenjata berkeliaran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pematangsiantar, IDN Times - Kasus penembakan terhadap salah seorang Pemred media online di Simalungun Mara Salem Harahap atau Marsal masih misteri. Sampai saat ini, masyarakat masih bertanya-tanya terkait pembunuhan yang terjadi pada Sabtu (19/6/2021) itu.
Kepolisian dikabarkan sudah memeriksa 34 orang saksi. Namun Kapolres Simalungun AKBP Agus Waluyo belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut. "Polda Sumut sudah membentuk tim khusus dipimpin bapak Direktur Kriminal Umum," kata Agus.
Baca Juga: Jurnalis Siantar Demo, Tuntut Polisi Usut Kematian Pemred Media Online
1. Ada pesan yang sengaja dilakukan pelaku agar pers bungkam
Kriminolog yang juga Dosen Pascasarjana Universitas Pancabudi, Redyanto Sidi menilai kasus kematian Marsal Harahap itu menyimpan pesan untuk wartawan secara keseluruhan. "Artinya ada arah membungkam pers dalam mengungkap kebenaran yang akan dipublikasi," kata Redyanto saat dihubungi Selasa (22/6/2021).
Ia pun meminta kepolisian mengungkap kasus tersebut segera mungkin. "Kalau ini nanti terungkap, sangat tragis perbuatan pelaku untuk membungkam kebebasan pers dan profesi wartawan," beber Redyanto.
Baca Juga: Polisi Periksa 34 Saksi Kasus Jurnalis Simalungun yang Ditembak