Tangani Virus ASF dan Hog Cholera, Pemkab Samosir Lakukan Ini
Lima kecamatan terserang virus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samosir, IDN Times - Virus ASF dan Hog Cholera yang mewabah di daerah Sumatera Utara, mulai dirasakan masyarakat peternak babi di Kabupaten Samosir. Hal ini pun menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir.
Dinas Pertanian Kabupaten Samosir juga telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Pencegahan Penyakit yang Menyerang Ternak Babi untuk dipedomani oleh seluruh masyarakat yang akan disampaikan oleh para camat melalui kepala desa di setiap kecamatan.
Kadis Pertanian juga menyampaikan arahan Bupati Samosir untuk membuka Grup WA agar tanggap wabah virus ASF dan Hog Cholera dan informasi cepat diperoleh dari masyarakat serta menyegerakan tindakan cepat untuk mengatasi masalah di lapangan.
Baca Juga: Ikan Nelayan Gak Laku karena Bangkai Babi, Ibu-Ibu Bantu Jualan Kerang
1. Bentuk tim Unit Reaksi Cepat (URC)
Melalui Dinas Pertanian Kabupaten Samosir, Bupati telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi Sumut yang ditangani lewat Kabid Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, H. Napitupulu guna membentuk tim Unit Reaksi Cepat (URC) yang terdiri dari TNI, Polri, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta seluruh camat.
Sesuai kerangka yang disusun Kadis Pertanian Samosir, Victor Sitinjak, tim URC akan turun setiap posko-posko yang ada di kecamatan. Tim URC berkoordinasi lintas sektoral secara terpadu agar penanggulangan penyebaran virus ASF dan Hog Cholera ini dapat diatasi.
"Tim Posko Pangururan dipimpin Camat Pangururan akan melaksanakan pengawasan ternak babi dari luar Samosir yang masuk ke Onan Pangururan. Harapannya, kegiatan ini mendapatkan data lapangan secara nyata dan mengantisipasi hal-hal teknis di lapangan" kata Victor Sitinjak.
Baca Juga: Diciduk Polisi, Pembuang Bangkai Babi Mengaku Diupah Rp500 Ribu