TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lapas dan BNN Simalungun Rehabilitasi Napi Sebelum Bebas

Agar jadi masyarakat bebas narkotika

IDN Times/Patiar Manurung

Simalungun, IDN Times - Untuk pertama kalinya, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika, Pamatang Raya, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional  (BNN) dalam rangka memantapkan para warga binaan bebas menjadi masyarakat yang terbebas dari narkotika. Program ini diyakini mampu menjadikan para napi yang telah bebas masa tahanan tidak mengulang untuk konsumsi narkotika.

Kepala Lapas Prayer Manik menjelaskan, untuk program perdana ini sebanyak 20 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) akan menjalani tes urin dan rehabilitasi dari BNN Kabupaten Simalungun. Rehabilitasi ini akan memberikan pemahaman tambahan bagi WBP soal narkoba dan upaya dalam menjauhi narkoba.

Baca Juga: Sebulan Pasca Rusuh Lapas Langkat, 53 Narapidana Masih Buron

1. Menjadi program rutin setiap tahun

IDN Times/Patiar Manurung

Manik menjelaskan, program ini rutin setiap tahun dilakukan khusus bagi para WTP yang akan mengakhiri masa hukumannya paling lama 5 bulan sisa masa tahanan. "Kerjasama ini baru saja dilakukan dan dari kesepakatan kita akan ada 20 WBP dari Lapas Narkotika Simalungun yang akan direhabilitasi mengingat mereka akan menghirup udara segar," ucapnya.

Prayer Manik mengatakan, bahwa selain bagi WBP yang tinggal beberapa lagi masa tahanannya, para WBP juga dilakukan tes urine. "Hasilnya belum sampai ke kita. Mungkin tiga hari lagi sampai hasilnya. Dan semoga kerjasama ini berkelanjutan,"ungkapnya.

2. Pasca bebas napi diharapkan jadi duta anti narkoba

IDN Times/Patiar Manurung

Program yang dilakukan Lapas Pamatang Raya ini disambut baik Kepala BNN Kabupaten Simalungun, Kompol Suhana Sinaga. "Harapan kita kegiatan ini terus berjalan dan harapan kita juga napi yang akan bebas tidak mengulang tindakan yang sama, tidak terjaring lagi di kemudian hari," ucapnya.

Hal paling diharapkan, kata Suhana Sinaga, seluruh napi yang nantinya bebas menjadi kader atau duta anti narkoba yang rela berbagi pengalaman pahit atas dampak dari narkoba ini kepada masyarakat luas. Diyakini hal ini sangat bermanfaat karena nuansa pengalaman menjadi ilmu yang sangat hidup.

"Harapan kita paling besar, mereka menjadi duta-duta buat BNN sehingga pengalaman pahit selama menjadi pecandu narkoba hingga masuk penjara bisa disampaikan kepada banyak orang. Tentu gol utama kita adalah agar setiap orang mendengarkan mereka benar-benar tidak mencoba-coba mengkonsumsi dan mengedarkannya," terangnya.

Baca Juga: Hujan Deras Disertai Angin Kencang di Simalungun, 9 Rumah Rusak

Berita Terkini Lainnya