Kerambah Jaring Apung Warga Sumbang Limbah di Perairan Danau Toba
Warga indahkan peraturan Pemerintah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Simalungun, IDN Times - Keberadaan usaha masyarakat dan perusahaan di Danau Toba yaitu Kerambah Jaring Apung (KJA) khususnya di daerah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun menjadi salah satu penyebab utama tercemarnya air Danau Toba.
Hal ini dibenarkan Sekretaris Daerah (Sekda), Gidion Purba. Kata Gidion Purba, KJA milik masyarakat paling banyak di Nagori Haranggaol, Kecamatan Haranggaol Horison, Kabupaten Simalungun.
Baca Juga: Tiket Pesawat Mahal, Kunjungan ke Danau Toba Terpengaruh
1. Lebih besar dari limbah sampah
Potensi limbah dari KJA milik warga tersebut lebih besar dibandingkan limbah sampah. Ia pun mengaku kuatir dengan KJA khususnya punya warga. Itu sebabnya, antisipasi telah dilakukan tapi upaya itu belum berhasil.
Pemkab Simalungun, kata Gidion Purba, berulangkali melakukan sosialisasi kepada masyarakat lewat Camat dan jajarannya. Tujuannya adalah agar warga sadar dan mengikuti penempatan KJA sesuai zona yang ditentukan oleh pemerintah pusat. Hanya saja warga belum mengindahkan himbauan Pemkab.