TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kala Napi dan Keluarga Bisa Berbuka Puasa Bersama di Lapas Siantar

Lapas dibuat lebih kekeluargaan

Warga binaan atau napi Lapas klas II A Pematangsiantar saat berbuka bersama. (IDN Times/Istimewa)

Simalungun, IDN Times - Bagi para warga binaan atau narapidana bisa berbuka puasa bersama dengan keluarga adalah sebuah kemewahan. Sebuah momen spesial di bulan Ramadan yang sangat jarang mereka rasakan karena harus terpisah dengan terali besi.

Para narapidana Klas IIA Pematangsiantar beruntung bisa merasakan momen itu lewat acara buka puasa yang digelar Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) bersama dengan ribuan para warga binaan atau narapidana di Lapas tersebut, Sabtu (18/5). Gelaran ini digelar untuk menguatkan silaturahmi antara pegawai Lapas dengan para napi yang juga boleh mengundang keluarganya. 

Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh seorang warga binaan Supadi, yang suaranya sangat merdu. Sedangkan tausiah disampaikan Ustaz KH Dr Amirudin MS.

Baca Juga: Sapu Bersih, Menkumham: Semua Pegawai Lapas Langkat Dinonaktifkan

1. Napi senang berbuka puasa dengan keluarga

IDN Times/istimewa

Pelaksanaan berbuka puasa ini merupakan hal pertama kali dilakukan. Menariknya, bukan cuma makan untuk berbuka, ribuan napi merasakan kebahagiaan tersendiri karena keluarganya diizinkan ikut bergabung.

Kekeluargaan terlihat cukup kental dan seketika nuansa Lapas hilang, seolah napi bak hidup tanpa jeruji. Napi dan anggota keluarganya pun bercengkerama. Napi sangat berharap apa yang dirasakan kali ini bisa berkelanjutan setiap tahunnya.

2. Rasa kemanusiaan mengubah konsep kerja.

IDN Times/istimewa

Sementara Kalapas, Porman Siregar menjelaskan bahwa sejak dirinya diberi kepercayaan melaksanakan tugas negara di Lapas Klas IIA Pematangsiantar, ada beberapa hal menjadi perhatian. Mulai dari fasilitas salat yang  belum layak, terlebih dengan jumlah napi melebihi kapasitas daya tampung.

Namun demikian, semua ini harus dijalankan dengan mengedepankan rasa kemanusiaan sehingga napi bisa merasakan pelayanan lebih baik dan kelak di tengah masyarakat sudah jauh lebih baik. Pada kesempatan itu, ia meyinggung bahwa langkah penting perlu dilakukan adalah fasilitas  tempat untuk beribadah bagi setiap kepercayaan dari para napi bisa tetap layak dipergunakan karena modal pembinaan ada dalam agama.

"Alhamdulillah, kini masjid di Lapas sudah bisa menampung seribuan warga binaan, yang Kristen sudah dapat tempat ibadah yang baik dan juga telah dilakukan pembangunan vihara" kata Porman Siregar sembari menambahkan bahwa dalam memeriahkan paska juga sudah digelar Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR). Saat itu turut diundang keluarga warga binaan.

3. Dana buka puasa sumbangsih seluruh pegawai

pixabay

Ketua Panitia Zikir Zian Noor H mengungkapkan suksesnya acara tersebut berkat sumbangsih seluruh pegawai tanpa membedakan kegiatan agama yang satu dengan lainnya. Semua berpartisipasi dengan.penuh sukarela dan ikhlas, saling membantu antara Islam dan  Kristen.

Dalam zikir Akbar tersebut memaknai eratnya hubungan silaturrahmi yang diharapkan warga binaan tidak merasa diasingkan setelah bebas, karena diharapkan setelah keluar nantinya menjadi manusia yang lebih baik.

Baca Juga: Kalapas Dicopot Usai Kerusuhan di Lapas Narkotika Langkat

Berita Terkini Lainnya