TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ibu dan Bayinya Diduga Disandera, Massa Ngamuk dan Bakar Markas Preman

3 orang dihajar massa, mobil dan sepeda motor turut dibakar

Sebuah mobil terlihat terbakar akibat amuk warga kepada sekumpulan preman (Dok.IDN Times/istimewa)

Langkat, IDN Times - Ratusan orang warga Desa Tanjung Lenggang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langka mengamuk. Mereka merusak dan membakar sebuah mobil, sepeda motor serta gubuk, yang dijadikan tempat berkumpul para anggota preman pimpinan berinisial A. Bahkan, tiga orang diduga anggota sang preman ini dikabarkan sempat dibantai masyarakat. 

Masyarakat yang sudah terlanjur emosi, menghajar ketiganya hingga babak belur, Sabtu (11/1) malam. P

1. Ibu dan bayi 2 bulan disekap karena alasan utang

Warga Desa Tanjung Lenggang mengamuk kepada sekumpulan preman (Dok.IDN Times/istimewa)

Aksi amuk massa dan main hakim masyarakat yang berjumlah ratusan orang bukan tak beralasan. Selama ini aksi, A memang dikenal masyarakat di sana sudah sangat meresahkan. Puncaknya, A dan beberapa anggotanya diduga melakukan penyanderaan terhadap Encak (28) dan anaknya yang baru berusia 2 bulan.

"Alasan penyanderaan yang dilakukan A dan kroninya. Suami Encak, memiliki utang kepada A. Tapi itu menurut kami hanya sebagai alasan saja," ujar salah seorang warga.

Baca Juga: Tanam Pohon di Langkat, Kapolda Sumut Tempuh 74 Km dengan Bersepeda

2. Penyekapan sudah kali kedua terjadi

Warga Desa Tanjung Lenggang mengamuk kepada sekumpulan preman (Dok.IDN Times/istimewa)

Bahkan, diakui masyarakat jika aksi penyanderaan ini sudah kali kedua. Terakhir dilakukan A dan kroni-kroninya pada hari Jumat (10/1) sekitar pukul 04.00 WIB pagi. "Ini harus kami lakukan, agar menjadi perhatian penegak hukum dan peristiwa atau aksi premanisme serupa tidak terulang lagi," kata warga tersebut.

Karena, hal ini tentu saja sudah tidak dapat ditolelir lagi oleh masyarakat. Belum lagi aksi pemerasan dan kejahatan lain yang dilakukan A dan kroni-kroninya.

"Ini merupakan tindakan tegas kami untuk menyelamatkan dan menjawab segala kekesalan. Bayangkan saja, tega dia (A) menyandera bayi berusia 2 bulan itu. Di mana hati nuraninya," tambahnya.

3. Tiga orang terluka, markas, mobil dan kereta dibakar massa

IDN Times/Arief Rahmat

Hingga akhirnya masyarakat berkumpul. Mereka menyatukan kekuatan, sekitar 700 orangmelakukan penyerangan markas A. Sayang, massa yang sudah beringas tidak menemukan A. Karena A, sudah keburu kabur. Namun, mereka mendapati 3 orang yang diduga merupakan kaki tangan A.

Merekapun melampiaskan amarah mereka. Ketiga orang itu menjadi bulan-bulanan massa yang dibakar emosi. Tidak sampai di situ, gubuk yang selama ini menjadi markas A dan kroninya dibakar. Demikian juga dengan mobil jenis Taft Rocky dan sepeda motor.

"Jadi ini merupakan murni gerakan menjawab kekesalan dan keresahan masyarakat selama ini. Sebab, tindakan A dan kroninya sudah sangat diluar batas kesabaran kami (masyarakat). Sementara, selama ini kami hanya menunggu dan terus menunggu tindakan tegas aparat yang tak kunjung datang," jelas warga lainnya.

4. Ratusan masyarakat masih berjaga-jaga dan buru bos preman

Sebuah mobil terlihat terbakar akibat amuk warga kepada sekumpulan preman (Dok.IDN Times/istimewa)

Hingga saat ini masyarakat Desa Tanjung Lenggang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, berkumpul dan berjaga-jaga. Demikian juga dengan aparat kepolisian dan TNI di sana. Tepat di simpang Desa Tanjung Lenggang dan Pante Sampah, sekitar 700 orang masyarakat masih berjaga.

Selain mencari keberadaan A, masyarakat yang berkumpul dan berjaga untuk antisipasi terjadi serangan balasan. Sebab, mereka khawatir A dan kelompoknya akan melakukan tindakan balasan. "Pokoknya kami menolak keras aksi premanisme dikampung ini," ujar salah seorang warga lainnya.

Baca Juga: Seorang Kakek Bunuh Diri di Langkat, Isi Surat Wasiatnya Mencengangkan

Berita Terkini Lainnya