HPN 2023: Cerita Media Australia Bersatu hingga Dilirik Google dan FB
Ada 200-an media yang harus tutup selama 2019-2020
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times- Ketergantungan media kepada platform digital global saat ini tak terbantahkan di era saat ini. Begitupun platform digital kerap mengubah algoritmanya sehingga membuat media dan penerbit terus berinovasi untuk memecahkan kode agar konten yang disajikan bisa menjangkau pembaca.
Nelson Yap, anggota dari Australian Press Council yang juga Publisher & Editor of Australian Property Journal menceritakan bagaimana kondisi media pers di Australia yang awalnya mengalami ketimpangan. Apalagi banyak di antara mereka yang tak dilirik platform besar seperti google hingga facebook.
Nelson Yap mengatakan sebagai penerbit media kecil sudah mengalami bagaimana 'dicueki' platform global seperti google dan facebook. Meskipun tergabung di Public Interest Publishers Alliance (PIPA) yang diperkenalkan pemerintah Australia dengan bargaining code bekerja sama dengan platform digital, namun mereka hanya melirik media-media besar seperti News Ltd, Nine, Seven West Media, ABC dan beberapa grup media menengah terpilih.
Platform digital itu tak tertarik dan tak merespon komunikasi dengan mereka yang merupakan media kecil. "Kemudian The ACCC di bawah kepemimpinan Rod Sims memperkenalkan ketidakseimbangan kekuatan antara platform digital raksasa dan media kecil dan memungkinkan untuk bersatu," kata Nelson pada seminar "Disrupsi Digital dan Tata Ulang Ekosistem Media yang Berkelanjutan" di Hotel Grand Mercure Medan dalam memeringati Hari Pers Nasional 2023, Selasa (7/2/2023).
Baca Juga: HPN: Media Bergantung Platform Digital, Tapi Harus Pikirkan Opsi Lain
1. Selama 2 tahun terakhir, banyak perusahaan media gulung tikar
Kemudian di bawah The ACCC, mereka menjadi kolektif bargaining grup dengan Minderoo Foundation dan kemudian bekerja sama dengan google.
"Sebagai penerbit independen, kami menjadi pengawas dari berita hoaks yang menargetkan orang-orang entan di komunitas seperti di facebook. Agustus 2022, 24 penerbit media mendapat keberuntungan mendapatkan dana dari Google," bebernya.
Pada akhirnya mereka berhasil survive setelah bersama-sama dengan 24 perusahaan media itu bergabung dan eksis.
Disebutnya jika sejak 2019-2020, banyak media yang gulung tikar. Hingga 265 ruang redaksi ditutup di Australia. "Dalam 15 tahun terakhir kami telah kehilangan 60 ribu pekerjaan di industri kami jurnalistik ini.Selama ini mereka mendapatkan tumpangan gratis dari berita kami, mendapat manfaat dari berita kami dan menghasilkan miliaran dolar dalam pendapatan iklan digital. Mengambilnya dari kami tanpa memberi apapun. Kami harus mempekerjakan jurnalis, kami harus melakukan semua cerita ini dan mereka hanya mendapat manfaat darinya. Jadi pelajaran yang dipetik dari kami adalah memberi pengalaman," bebernya.
Baca Juga: HPN 2023, Pemerintah Siapkan Regulasi Publisher Rights