HPN: Media Bergantung Platform Digital, Tapi Harus Pikirkan Opsi Lain

Seminar internasional awali HPN 2023 di Medan

Medan, IDN Times- Agenda Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan sudah dimulai Selasa (7/2/2023). Ada tiga seminar yang digelar pada pagi hari mulai pukul 08.00 WIB pagi tadi di lokasi berbeda.

HPN 2023 diawali dengan seminar internasional bertajuk "Disrupsi Digital dan Tata Ulang Ekosistem Media yang Berkelanjutan" di Hotel Grand Mercure.

1. Media banyak mengandalkan platform digital untuk bisa eksis

HPN: Media Bergantung Platform Digital, Tapi Harus Pikirkan Opsi LainSeminar internasional Disrupsi Digital mengawali HPN 2023 di Medan, Selasa (7/2/2023) (IDN Times/Doni Hermawan)

HPN diawali dengan seminar internasional yang dibuka Ketua PWI pusat, Atal S Depari yang juga Presiden Confederation of ASEAN Journalist (CAJ). Atal mengatakan disrupsi media tak terhindarkan saat ini karena media banyak mengandalkan platfom digital.

"Suatu keniscayaan Indonesia terintegrasi dengan lanskap digitalisasi global. Secara fair kita mengakui Google, Facebook dan yang lain telah memberikan manfaat sosial dan ekonomi. Sesuatu yang nyata dan dirasakan hampir semua bidang kehidupan. Tak ada sektor yang terhindar dari transformasi digital termasuk media dan profesi wartawan. Persinggungan media dengan teknologi menimbulkan disrupsi konten, data dan layanan periklanan yang dioperasikan platform digital hanya soal waktu. Semua media massa akan mengalaminya," kata Atal. 

Baca Juga: Hari Pers Nasional 2023 di Medan, Ini Agenda Lengkapnya

2. Media juga harus memikirkan opsi selain memanfaatkan platform digital

HPN: Media Bergantung Platform Digital, Tapi Harus Pikirkan Opsi LainSeminar internasional Disrupsi Digital Media mengawali HPN 2023 di Medan, Selasa (7/2/2023) (IDN Times/Doni Hermawan)

Atal mengatakan platform digital menghadirkan kemungkinan baru yang menggiurkan memproduksi konten menciptakan interaksi dan menjangkau khalayak. Namun kerap kali dikecewakan dengan perubahan-perubahan yang terjadi. 

"Banyak pengelola media yang kecewa terhadap perilaku platform digital yang berpikir meninggalkannya, tapi sedikit yang melakukannya dan banyak yang tak bisa. Penting untuk sungguh-sungguh dipikirkan bagaimana penerbit atau pengelola media tidak tergantung program digital. Penerbit tidak bisa hanya mengandalkannya kerja sama dengan platform dalam mendistribusikan konten. Harus memikirkan opsi lain di luar platform digital," tambah Atal.

"Kemandirian penerbitan di hadapan platform digital sangat fundamental sifatnya untuk keberlanjutan hidup media. Platform digital masih memiliki kepedulian terhadap jurnalisme. Perlu ditegaskan motif utama di balik uluran platform digital di kalangan penerbit bukan di situ. Sebenarnya platform digital adalah kekuatan bisnis yang kekuatan utamanya peraihan keuntungan. Fakta-fakta menunjukkan menunjukkan hubungan yang berat sebelah. Bahkan terkadang tidak win-win, tapi lebih banyak mengendalikan penerbit, mengubah sistem algoritma dengan dampak serius terhadap konten penerbit tanpa memberitahukannya," bebernya.

Sementara itu pemerhati komunikasi dan digitalisasi yang juga menginisiasi regulasi penerbit media di Indonesia mengatakan Agus Sudibyo mengatakan, pemilik media tak bisa berjalan tanpa platform digital. Sebab hingga 80 persen google dan facebook mengontrol pemberitaan. Termasuk iklan. 

"Pengelola media harus bernegosiasi dengan google dan facebook karena memang merupakan platform digital. Mereka harus membantu anggotanya bagaimana mempersiapkan diri agar media di Indoensia memiliki peluang, bagaimana menuntut Google, FB agar berita yang dihasilkan media ada nilai beritanya," ujar Agus.

Seminar internasional itu juga menghadirkan pembicara Nelson Yap anggota dari Australian Press Council yang juga Publisher & Editor of Australian Property Journal, Rod Sims, Former Competition Chair of Australia, dan Agus Sudibyo pemerhati komunikasi dan digitaliasi yang juga mantan pengurus Dewan Pers serta Dahlan Dahi, CEO Tribun Network.

3. Agenda HPN lainnya di hari pertama

HPN: Media Bergantung Platform Digital, Tapi Harus Pikirkan Opsi LainSeminar Seruan Pers dari Sumatra Utara di Grand Mercure, Selasa (7/2/2023) (IDN Times/Doni Hermawan)

Diketahui ada beberapa agenda HPN pada hari pertama 7 Februari 2023 hari ini. Di antaranya yakni seminar bertajuk ‘Seruan Pers Dari Sumatera Utara: Pers Bebas, Demokrasi Bermartabat'. Pagi tadi juga digelar Workshop Literasi Digital : Media Sosial dan Entrepreneurship untuk Generasi Milenial di Aula FISIP USU. 

Ada Dialog Anugerah Kebudayaan PWI. Selain itu juga ada Pembukaan Pameran Pers & Metaverse di Komplek Astaka Pancing mulai pukul 16.00 WIB pada 7 Februari. Pameran ini akan digelar hingga 12 Februari 2022.

Seminar lain bertema “Menyusuri Jejak Sumatera sebagai Pelopor Pers Perempuan di Indonesia” yang digelar FJPI di Ruangan Amarylis, Hotel Grand Mercure yang akan dimulai pada pukul 19.00-22.00 WIB.

Perayaan HPN 2023 digelar hingga 12 Februari 2023 di Medan. Acara puncak akan dihadiri Presiden Joko 'Jokowi' Widodo pada Kamis (9/2/2023) yang bertepatan dengan peringatan Hari Pers Nasional.

Baca Juga: FJPI Hadirkan Sarasehan Jurnalis Perempuan Indonesia di HPN 2023

Topik:

  • Doni Hermawan
  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya