Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Langkat, IDN Times - Sudah dua pekan lebih, kasus pelemparan bom molotov kantor Unit Layanan Pelanggan (UPL) Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, belum juga terungkap. Beberapa saksi sudah menjalani pemeriksaan untuk mengungkap pelaku dan motif.
"Sudah 4 saksi diperiksa, baik internal maupun eksternal PLN, saat peristiwa tidak ada CCTV," kata Kanit Reskrim Polsek Kuala Ipda Tunggul, melalui pesan WhatsApp, Jumat (26/2/2021).
1. Motif dan pelaku pelemparan bom molotov kantor PLN masih misteri
ilustrasi pelemparan bom molotov Kesulitan pihak kepolisian Polsek Kuala dalam mengungkap kasus inipun menjadi tanda tanya. Apa sebenarnya yang membuat para pelaku tak tersentuh atau tak kunjung diamankan? Apa lagi tim labfor Poldasu, sudah turun ke lokasi guna membantu mengungkap kasus.
"Masih belum, kita masih terus melakukan proses penyelidikan. Sudah turun juga tim dari labfor guna melakukan pengecekan dan mengumpulkan bukti-bukti tambahan di lokasi kejadian," tambah Kapolsek Kuala AKP Bevan soal pelaku yang dicurigai.
Baca Juga: Kantor PLN Kuala Langkat Dilempar Molotov, Polisi Buru Pelaku
2. Manajer akui ada permohonan kelompok masyarakat yang tidak dapat diproses
Ilustrasi Bom (Teroris) (IDN Times/Mardya Shakti) Manajer Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Kuala Ali Azmar Ginting, yang membuat laporan atas pelemparan bom molotov tersebut mengakui, memang sebelumnya ada permohonan kelompok masyarakat yang tidak dapat diproses. Permohonan kelompok masyarakat untuk pemasangan listrik tidak dapat diproses karena menyangkut teknis atau peraturan.
"Tapi persoalan ini sebenarnya tidak ada masalah. Sebab, mereka sudah kami beritahukan alasan kenapa permohonan tidak bisa diproses. Dan saat itu mereka paham soal tersebut," kata Ali.
3. PLN masih menunggu siapa pelaku dan motif pelemparan bom molotov kantor
Kantor PLN ULP Kuala di Kabupaten Langkat dilempar molotov oleh OTK. (Istimewa) Ali menegaskan, pasca kejadian itu pihaknya masih menunggu penyelidikan dari polisi. Sesudah dan sebelum kejadian pelemparan molotov, aktivitas di ULP PLN Kuala berjalan normal. Baik dari segi pelayanan administrasi, teknik, maupun P2TL. "Jadi sampai saat ini kami belum tahu dan tidak bisa menerka-nerkan siapa dan apa motifnya," kata dia.
"Yang pasti, setiap permohonan pemasangan meteran akan kami layani paling cepat dalam waktu 5 hari. Sejauh ini semua aktivitas berjalan seperti biasa," timpal dia.
"Untuk kasus pelemparan molotov kita tunggu saja dari polisi. Tim Labfor juga sudah turun. Intinya, sebelum kejadian kami tidak ada merasa bersinggungan dengan pelanggan maupun calon pelanggan, semuanya berjalan normal," tegasnya.
Baca Juga: Infrastruktur Digeber, PLN Pastikan Listrik Food Estate di Sumut Andal