TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Binjai Jadi Sorotan Pusat di Pilkada 2020, Ini Sebabnya

Berpotensi munculkan klaster baru COVID-19

Sosialisasi KPU Binjai terkait PKPU nomor 10 dan protokol kesehatan COVID-19 (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Binjai, IDN Times - Kota Binjai, Sumatera Utara, termasuk salah satu wilayah penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020, yang menjadi perhatian khusus pemerintah pusat.

Ini sempat diutarakan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Binjai Arie Nurwanto, di sela-sela kegiatan Sosialisasi Peraturan KPU Nomor: 10 Tahun 2020, tentang Pilkada Serentak Lanjutan di masa pandemik COVID-19, yang digelar di Pendopo Umar Baki Jalan Vetera, Kelurahan Tangsi, Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai Sumatera Utara, Jumat (18/9/2020)

Baca Juga: Haornas ke-37 di Binjai, 58 Insan Olahraga Terima Tali Asih

1. Ada bapaslon positif COVID-19 dan pengerahan massa yang besar saat pendaftaran

Bapaslon Lisa dan Sapta Bangun, datang ke kantor KPU Binjai (IDN Times/Bambang Suhandoko)

Pernyataan Ketua Bawaslu ini bukan tak beralasan. Sebab, Kota Binjai memiliki tingkat kerawanan tinggi atas kemungkinan munculnya klaster baru penyebaran COVID-19, menyusul adanya bakal calon yang terkonfirmasi positif COVID-19, serta terjadinya pengerahan massa dan arak-arakan saat tahapan pendaftaran bapaslon.

Bahkan menurut Arie, Bawaslu Kota Binjai sudah meneruskan laporan dugaan pelanggaran administrasi Pilkada 2020 Wali kota Binjai selaku Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Binjai, termasuk dugaan pelanggaran yang dilakukan bapaslon dan KPU Kota Binjai, kepada Bawaslu Sumatra Utara dan Pusat.

"Sebaliknya, jika ada bakal pasangan calon atau pasangan calon setelah penetapan nanti merasa dirugikan oleh penyelenggara, silahkan lapor atau sengketakan di Bawaslu. Kami siap menerima itu," serunya.

2. Binjai masuk zona merah, 178 kasus positif, 19 orang meninggal terkonfirmasi COVID-19

Posko Covid-19 di Bandara Internasional Adisutjipto. IDN Times/Siti Umaiyah

Kapolres Binjai, AKBP Romadhoni Sutardjo, menyatakan, saat ini seluruh wilayah di Indonesia memang sedang mengalami krisis akibat pandemik COVID-19, baik di bidang sosial, ekonomi, maupun kesehatan. Beruntung menurutnya, Presiden Joko Widodo tanggap terhadap situasi ini dan segera menerbitkan Keputusan Presiden Nomor: 12 Tahun 2020.

"Namun kita tidak boleh pesimis. Sebab melalui upaya sosialisasi penerapan protokol kesehatan, pencegahan dan penanggulangan, serta penegakan disiplin penerapan protokol kesehatan, diharapkan mampu mengakhiri pandemik COVID-19, sehingga  pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 dapat berjalan aman dan lancar," katanya.

Khusus Kota Binjai, Romadhoni mengaku, pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota memiliki tantangan tersendiri, baik kepada pemerintah daerah, penyelenggara pemilu, maupun TNI-Polri. Apalagi saat ini Binjai masuk dalam zona merah, karena telah terdapat sedikitnya 178 kasus positif COVID-19. Sebanyak 69 pasien masih menjalani perawatan, 90 dinyatakan sembuh dan 19 lainnya meninggal dunia.

Baca Juga: Pilkada 2020, 6 Bakal Calon Kepala Daerah di Sumut Positif COVID-19

Berita Terkini Lainnya