TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Astaga, Perangkat Alat PCR Dinkes Langkat Seharga Rp2,4 M Rusak

Hasil yang dikeluarkan dari alat PCR kurang akurat

Mobil PCR yang terparkir di belakang Dinkes (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Langkat, IDN Times - Perangkat Polymerase Chain Reaction (PCR) tes milik Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat, menjadi buah bibir di kalangan masyarakat. Selain harga yang cukup fantastis mencapai Rp2,4 Miliar.

Alat diperuntukan untuk mendeteksi penyebaran COVID-19 ternyata rusak. Padahal alat itu baru diserah terimakan sebulan pada tahun 2020 silam. Kini perangkat alat itu terparkir (mangkrak) di halaman belakang kantor Dinkes.

"Padahal baru aja serah-terima dan sudah dibayar lunas Rp2,4 Miliar. Dalam waktu sebulan dah rusak alat itu," kata salah satu sumber, Senin (15/3/2021) kemarin.

Baca Juga: Sampah Plastik Ilegal dari AS Masuk Belawan, Nexus3: Harus Disita

1. Seperangkat mobil dan peralatan PCR buatan tahun 2020

Mobil dan alat PCR yang terparkir (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Padahal, seperangkat alat PCR yang terletak didalam bagian dalam mobil Toyota Hi-Ace ini dibuatan 2020. Nantinya alat ini diguna untuk memudahkan petugas mengakses kebeberapa daerah guna melakukan pengecekan kepada masyarakat yang disinyalir tertular COVID-19.

Sayang, karena kerusakan yang terjadi membuat alat ini tidak dapat dioperasikan (digunakan). "Gak paham kita dimana kerusakannya. Yang pastinya, alat ini saat pertama kali digunakan kurang efektif. Karena hasil yang dikeluarkan tidak maksimal atau kurang akurat," terang dia.

2. Berharap ada tindaklanjut terkait kerusakan seperangkat alat PCR

Mobil PCR yang terparkir dihalaman belakang Dinkes (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Kerusakan PCR diketahui saat Dinkes Langkat melakukan swab tes kepada personil Polres Langkat beberapa waktu lalu. Hasil tes yang dilakukan, semua petugas kepolisian itu reaktif COVID-19. Anehnya, saat sampel swab dibawa ke RS Adam Malik Medan. Ternyata hanya 6 orang personil Polres Langkat, saja yang hasilnya reaktif COVID-19.

Kerusakan inipun sudah disampaikan kepada PT Giri selaku vendor. Hingga kini, alat ini tak kunjung diperbaiki atau diganti. "Entah kapan PCR tes bisa dioperasikan kembali. Padahal sangat dibutuhkan, karena mengingat pandemi COVID-19 di Kabupaten Langkat, belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir," paparnya.

"Hingga kini, kami belum melakukan pemasangan PCR yang baru. Kalau pun ada dipasang, kami gak tahu itu alat dari mana. Kita tunggu sajalah, semoga hal ini dapat ditindaklanjuti dan mendapat kabar baik," ungkap sumber.

3. PPK Dinkes akui hasil yang dikeluarkan dari alat PCR kurang akurat

Mempelajari penggunaan alat PCR (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinkes Langkat Limin Ginting mengakui, memang hasil yang keluar dari alat PCR milik Pemkab Langkat, menunjukan kurang keakuratan. Oleh karena itu, pihaknya telah meminta ke PT Giri, untuk melakukan kalibrasi PCR tes itu sejak pertengahan Februari 2021.

"Pada 12 Maret kemarin, sudah dipasang lagi alat PCR kedalam mobil itu. Kami juga telah melakukan uji fungsi kembali alat. Selain itu, kami juga tengah melakukan training kepada sejumlah petugas lab Dinkes. Mengenai proses pembelian, saya tidak mengetahui persi," kata dia singkat.

Baca Juga: Diduga Over Dosis, Polda Sumut Selidiki Kematian Istri Polisi

Berita Terkini Lainnya