12 Tenaga Medis RS dr Djoelham Binjai Isolasi Mandiri, Ini Sebabnya
Sebut ada pasien PDP asal Langkat yang tak jujur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Binjai, IDN Times - Sebanyak 12 orang tenaga medis di Rumah Sakit Umum (RSU) dr Djoelham, terpaksa dievakuasi dan harus menjalani isolasi mandiri. Langkah ini diambil oleh tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Binjai, buntut dari salah seorang Pasien Dalam Pantauan (PDP) asal Kabupaten Langkat, yang sempat mendapat perawatan di rumah sakit plat merah ini, Rabu (8/4) siang.
"Semestinya bagi warga penyandang PDP jujur kepada tim medis. Sehingga kita dapat memutus mata rantai penyebaran COVID-19," kata Ketua Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Ahmad Yani, di Posko penanggulangan bencana Virus Corona di Jalan Ikan Hiu, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Binjai Timur, Binjai, Sumatera Utara.
Baca Juga: Antisipasi COVID-19, Akses Masuk ke Binjai Dijaga Ketat di 3 Titik Ini
1. Menyandang PDP, tapi tidak diisolasi
Dikatakan Yani, informasi yang mereka terima pasien tersebut sudah dinyatakan PDP oleh salah satu rumah sakit di Kabupaten Langkat. Seharusnya dari situ langsung diantar ke rumah sakit rujukan penanganan COVID-19. Namun nyatanya, pasien ini malah pulang ke rumahnya dan tanpa ada pengawasan.
Keesokan harinya, pasien tadi langsung mengalami demam tinggi dan pergi berobat ke rumah sakit dr Djoelham Binjai. Di sinilah, pasien disebut tidak jujur dan sesaat mendapatkan perawatan. Diduga terindikasi si pasien terpapar COVID-19.
"Otomatis petugas kita yang berada RS Djoelham tidak mengetahui kondisi pasien tersebut. Hingga 12 orang petugas medis yang menanganinya, saat ini kami isolasi mandiri," kata dia.
Baca Juga: Mulai Senin Ini, Sidang di PN Binjai akan Digelar Secara Online