TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wabup Tapsel: Selamat Idul Adha Untuk Semangat Berkorban dan Kesabaran

Jangan larut dalam tradisi seremonial hari raya

Wakil Bupati Tapanuli Selatan Rasyid Assaf Dongoran, M.Si (Dok. Pribadi)

Tapanuli Selatan, IDN Times - Hari Raya Idul Adha sering disebut Hari Raya Haji atau Idul Qurban”, karena pada hari itu Allah memberi kesempatan kepada manusia untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya.

Bagi umat muslim yang belum mampu mengerjakan perjalanan haji, maka ia diberi kesempatan untuk berkurban, yaitu dengan menyembelih hewan qurban sebagai bukti ketaqwaan dan kecintaan kita kepada Allah SWT bagi yang berkemampuan ekonomi dalam rangka berbagi

1. Memperingati ujian paling berat yang menimpa Nabi Ibrahim

Ilustrasi. Penjual kambing kurban. ANTARA FOTO/Rahmad

Wakil Bupati Tapanuli Selatan, Rasyid Assaf Dongoran bercerita, Idul Adha dinamai juga “Idul Nahr” artinya Hari Raya Penyembelihan. Hal ini untuk memperingati ujian paling berat yang menimpa Nabi Ibrahim. Akibat dari kesabaran dan ketabahan Ibrahim dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan, Allah memberinya sebuah anugerah, sebuah kehormatan “Khalilullah” (kekasih Allah).

Ujian untuk menyembelih anaknya Nabi Ismail, tapi di detik -detik terakhir Tubuh Nabi Ismail diganti Allah SWT dengan Domba, sebuah keajaiban atas ujian keimanan seseorang.

2. Perubahan apapun butuh pengorbanan dan kesabaran

ilustrasi pemeriksaan hewan kurban (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Dari peristiwa tersebut, kata Rasyid, bisa di petik pelajaran bahwa perubahan apapun butuh pengorbanan dan kesabaran, tempat patuh dan berharap hanya pada Allah SWT.

Merayakan Idul Adha bukan dimaksudkan hanya berbagi daging kurban, tapi memaknai sejarah dan tujuan berkurban, bukan larut sebagai serimonial atau raya merayakan semata

Baca Juga: Sebentar Lagi Idul Adha, Ini 5 Manfaat dari Berkurban

Berita Terkini Lainnya