TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rektor UIN: Tugas Generasi Millenials Melestarikan Negara Indonesia

Kampus UIN Sumut peringati Maulid Nabi Muhammad SAW

Rektor UIN Sumut Prof Saidurrahman (IDN Times/Indah Permata Sari)

Medan, IDN Times - Universitas Islam Negeri Sumatera utara menggelar seminar nasional dan sejuta salawat di kampus UIN Sumatera Utara, sekaligus memperingati Maulid Nabi 1441 H, dengan tema Kembali ke Islam Pancasila, Inspirasi Bung Karno, Selasa (26/11).

Acara tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mensosialisasikan pemikiran Islam Soekarno yang modernis, rasional, progresif, pluralis, humanis, dan substansial. Paradigma yang berbasiskan pada api Islam, bukan abu nya.

Tak hanya itu, tujuannya juga melahirkan Da'i yang berpaham ahlussunnah wal jama'ah atau golongan yang menjalankan sunnah dengan penekanan pada peneladanan peri kehidupan Rasulullah Muhammad dan berjiwa pancasila.

Baca Juga: Mahfud MD Datang ke Medan: Polisi Tidak Mau, Lapor ke Saya

1. Pancasila Islam itu adalah islam yang dapat dipahami di negara pancasila

Rektor UIN Sumut Prof Saidurrahman (IDN Times/Indah Permata Sari)

Prof. DR. KH. Saidurrahman, M.Ag selaku Rektor UIN Sumut menjelaskan bahwa islam pancasila merupakan islam yang dapat pahami di negara pancasila. Sehingga Indonesia dapat mempersatukan NKRI.

"Alhamdulillah, islam pancasila itukan islam yang kita pahami di negara pancasila. Jadi Indonesia ini kan luar biasa, orang satu suku menjadi beberapa negara," ucapnya.

2. Indonesia yang kaya akan suku dan agama dalam satu negara mengikat kalimatun sawa

Menkopolhukam Mahfud MD saat berkunjung ke Medan (IDN Times/Yurika Febrianti)

Menurut Saidurrahman negara Indonesia kaya akan suku dan agama yang mengikat kalimatun sawa (bahasa islami) dengan arti keragaman.

"Tapi Indonesia, banyak suku banyak agama banyak paham berada dalam satu negara dan yang mengikat itu apa yang disebut dengan kalimatun sawa yang disebut dengan pancasila yang oleh praktik Nabi Muhammad SAW disebut dengan piagam Madinah. Jadi bukan negara Islam dalam arti khilafah dan yang penafsirannya berbeda," jelasnya.

Baca Juga: Soal SKB 11 Menteri, Menko Mahfud MD Bantah Kembali ke Orde Baru 

Berita Terkini Lainnya