TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PDIP Disebut Partai Anti Islam, Begini Reaksi Sukur Nababan

Kader harus jadi garda terdepan memegang ideologi pancasila

IDN Times/Patiar Manurung

Simalungun, IDN Times - Kerap mendapat tuduhan sebagai partai komunis dan anti agama, Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Sukur Nababan meminta seluruh kadernya mematahkan tuduhan itu dengan cara menjadikan partai sebagai partai yang mengedepankan kepentingan masyarakat secara berkeadilan.

Sukur mengatakan bahwa PDI Perjuagan bukan partai komunis dan tidak juga anti agama apalagi agama islam.

Pernyataan itu disampaikan Sukur Nababan dihadapan ketua, sekretaris, bendahara dan ribuan kader PDI Perjuangan dari 10 Kabupate/Kota yang ada di tingkat Dewan Pengurus Cabang (DPC) dalam acara Konferensi Cabang (Konfercab) Serentak PDI Perjuangan se-Sumatera Utara zona II di Balai Harungguan Bolon, Parapat, Kabupaten Simalungun, Sabtu (13/7).

Baca Juga: Jokowi-Prabowo Bertemu di MRT, PDIP: Sekarang Tak Ada lagi 01 atau 02

1. Masyarakat tertentu mudah terhasut, apalagi jika dikait-kaitkan dengan pemilihan umum

IDN Times/Patiar Manurung

Ia menegaskan ini lantaran dirinya dengan pengurus lainnya kerap mendapati bahwa partai binaan Megawati tersebut dicap demikian dibeberapa daerah dan semua itu tidak lepas dari adanya sekelompok orang berusaha merusak ideologi pancasila.

Tentu ini telah menjadi masalah sehingga dengan mudah masyarakat tertentu mudah terhasut, apalagi jika dikait-kaitkan dengan pemilihan umum.

Bahkan, menurut Sukur Nababan, intoleran tidak dimungkiri telah menyusup di berbagai kalangan atau lembaga.

2. PDI Perjuangan harus menjadi garda terdepan memegang ideologi pancasila

IDN Times/Prayugo Utomo

Untuk itu, ia menambahkan bahwa PDI Perjuangan harus menjadi garda terdepan memegang teguh ideologi pancasila. Dan jika PDI Perjuangan lengah bisa saja masalah lebih besar. PDI Perjuangan di daerah tertentu dinilai sebagai partai komunis, partai anti islam.

Persoalan ini lebih kental dirasakan di pulau Jawa. Namun harus dihadapi dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat.

"Kita PDI Perjuangan dikategorikan anti islam. Saya sampaikan kepada masyarakat kemana pun saya pergi. Di Jawa Barat, Padang, Aceh setiap kesempatan, saya sampaikan kalau ada satu orang pun sebagai komunis, anti agama di PDI Perjuangan maka saya sendiri paling awal keluar dari PDI Perjuangan. Ideologi yang paling penting," jelasnya.

Baca Juga: [BREAKING] Kepala BPKD Siantar Resmi Jadi Tersangka Pungli

Berita Terkini Lainnya