Era Society 5.0 di Depan Mata, Digitalisasi UMKM Jadi Harga Mati
Ada tantangan sekaligus peluang yang akan terjadi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Menteri BUMN Erick Thohir beberapa waktu lalu mengatakan Era Society 5.0 sudah di depan mata. Ada tantangan sekaligus peluang yang akan terjadi.
Tantangannya, antara lain hilangnya sejumlah pekerjaan, seperti tenaga penyiapan makanan, tenaga administrasi kantor, tenaga jasa transportasi, tenaga produksi manufaktur non auto, tenaga kerja di bidang jasa kontruksi dan tenaga kerja di traditional farming.
Namun di sisi lain Era Society 5.0 juga membuka lapangan kerja baru, seperti Data Scientist & Analist, Artificial intelligence Expert, software & game developer, analis big data, Blockchain developer, market research, biotechnology dan digital content.
Lantas bagaimana nasib Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia dengan adanya Era Society 5.0 ini?
Baca Juga: Kabar Baik! Erick Thohir Mau Genjot Jumlah Pegawai Millennial di BUMN
1. Biaya usaha UMKM dari mulai produksi hingga pemasaran akan semakin berkurang
Kadiv Pemas dan Teknologi Links USU sekaligus Konsultan UKM, Lagut Sutandra mengatakan secara umum dampak negatif dari Era Society 5.0 adalah infrastruktur dan kemampuan SDM yang dimiliki UMKM jauh tertinggal. Sehingga UMKM tidak bisa memanfaatkan keuntungan yang besar dari munculnya Era Society 5.0.
Untuk itu sangat diperlukan peran pemerintah untuk memprogramkan dan menyusun strategi yang tepat dalam mempercepat kemampuan UMKM menghadapi Era Society 5.0.
“Sedangkan dampak positifnya, produk UMKM yang unggul dan berdaya saing, tetapi selama ini tidak muncul dipermukaan dikarenakan akses yang terbatas, dengan adanya Era Society 5.0 maka hal itu akan bermunculan kepermukaan hingga tingkat nasional maupun internasional, seperti pengerajinnya siapa, konsumen akhir dapat berhubungan bisnis langsung dengan UMKM, dan lain-lain,” kata Lagut.
Termasuk sisi positifnya lagi, tambah Dosen FISIP USU ini, cost atau biaya usaha UMKM dari mulai produksi hingga pemasaran akan semakin berkurang karena kemudahan-kemudahan dalam menjangkau mitra bisnisnya, sehingga harga produk UMKM akan semakin bersaing.
Baca Juga: Nonton Srimulat Sampai Ngakak Banget, Ini Kesan Erick Thohir