TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ekonom: Bobby Berpeluang Lebih Cepat Realisasikan Pembangunan di Medan

Bisa menjadi jembatan yang pas untuk melobi Pemerintah Pusat

Charles Pandiangan, seorang pecinta sketsa di kota Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Medan, IDN Times - Kota Medan, sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara telah lama menjelma menjadi salah satu pusat perekomian di Pulau Sumatera. Kekuatan lobi calon Wali Kota Medan, Bobby Nasution dinilai akan lebih memperkuat posisi Kota Medan, sebagai pusat ekonomi di Indonesia bagian Barat.

Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin menilai, Bobby berpeluang lebih cepat merealisakan program pembangunan di Kota Medan, ketimbang lawannya, Akhyar Nasution. Hal ini tak terlepas dari latarbelakang dan keinginan kuat dari Bobby sendiri dalam memajukan kota ini.

"Bobby sempat mengeluarkan pernyataan bahwa dia tak akan segan menelepon menteri demi warga Medan. Ini tak bisa disepelekan. Ini sama saja berarti bahwa program pembangunan apa saja yang ingin diperbuat Bobby di Medan, bisa langsung dikomunikasikan ke Presiden," katanya Gunawan di Medan, Selasa (27/10/2020).

Dia pun optomistis terhadap pernyataan Bobby tersebut. Latar belakangnya memungkinkan Bobby memiliki lobi politik yang sudah barang pasti tidak diragukan lagi.

"Jadi, potensi pembangunan ekonomi masyarakat di Kota medan berpeluang untuk tumbuh lebih baik, dengan catatan Bobby benar-benar mengoptimalkan lobi politik hingga ke Pemerintah Pusat," tambahnya.

Baca Juga: Senjatanya Dirampas, Seorang Polisi Ditembak di Doorsmeer

1. Bisa menjadi jembatan yang pas untuk melobi Pemerintah Pusat

Jalan Tol Manado-Bitung (Dok. PT Jasa Marga (Persero))

Dia mencontohkan, dalam mengurai kemacetan di Kota Medan yang semakin hari semakin parah. Salah satu titik kemacetan di Medan, ada di wilayah Kampung Lalang sebagai pintu masuk dari Kota Binjai, Deliserang dan Aceh. Pada saat jam sibuk, ruas jalan itu selalu macet, karena banyak kendaraan yang melintas, baik untuk urusan kerja maupun hanya melintas. Tak bisa dipungkiri, banyak warga dari Binjai dan Deliserdang yang bekerja di Medan.

Masalahnya, nyaris tak ada pilihan bagi warga untuk jalur alternatif guna menghindari kemacetan di persimpangan Kampung Lalang itu. Belum lagi dengan banyaknya pedagang yang berjualan di pinggir jalan.

Sejumlah pakar telah menyarankan Pemko Medan untuk membangun jembatan layang di lokasi tersebut untuk mengurai kemacetan. Namun sampai saat ini belum terealisasi. Kemacetan di sana pun semakin parah. "Padahal, kalau dibangun jembatan layang dari sana dan terhubung sampai ke Jalan Flamboyan (Pasar Melati), kemacetan bisa terurai dengan baik," katanya.

Di sinilah letak keunggulan lobi politik Bobby dengan Pemerintah Pusat. Bobby diyakini bisa menjadi jembatan yang pas untuk melobi Pemerintah Pusat, merealisasikan pembangunan jembatan layang di kawasan itu.

2. Lobi politik untuk investasi

Presiden Jokowi tinjau penataan kawasan dan pembangunan terminal multifungsi di Labuan Bajo (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Lobi politik selanjutnya yang bisa dilakukan adalah terkait investasi. Sumut sejauh ini selalu tertinggal dengan wilayah Jawa yang menjadi pusat pembangunan ekonomi nasional. Kalau dulu alasannya infrastruktur dan SDM. Maka tugas berat Bobby memang ada pada peningkatan kualitas SDM saat ini. "Tetapi tidak dengan lobi untuk “menjual” Kota Medan sebagai tujuan investasi," tegasnya.

Ini keunggulan yang bisa dioptimalkan Bobby jika ingin Medan menjadi pusat kota yang mampu menyerap banyak tenaga kerja, menekan angka penganguran dan kemiskinan. Mengingat Medan menjadi pusat industri pengolahan yang sejauh ini belum tergarap maksimal. Ada banyak produk turunan dari komoditas unggulan Sumut yang belum dimaksimalkan nilai tambahnya.

Sumut masih mendominasi ekspor bahan mentah dan menengah, dan minim inovasi menciptakan barang siap pakai dan siap untuk dipasarkan ke konsumen secara langsung. Dan seharusnya promosi ke Pusat maupun ke investor luar negeri menjadi lebih mudah dengan posisi Bobby yang terbilang strategis tersebut.

Baca Juga: Pemko Medan Dinilai Belum Maksimal Atasi Masalah Sampah

Berita Terkini Lainnya