Demi Mahoni Berusia Ratusan Tahun, Camat Ini Rela Rogoh Kocek Sendiri
Mahoni bernilai sejarah sekaligus bernilai ekologis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mandailing Natal, IDN Times - Seorang camat di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, rela merogoh kocek pribadi demi menyelamatkan puluhan batang Mahoni berusia ratusan tahun yang mengelilingi Lapangan Merdeka Natal.
Mahoni-mahoni yang ditanam sejak zaman belanda ini mulai dikerumuni benalu, sehingga rentan lapuk dan tumbang.
Ia adalah Riplan, Camat Natal, Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Lantas apa yang memotivasinya melakukan hal tersebut?
Baca Juga: Seorang Warga Tewas Tanpa Kepala di Sumut, Diduga Diserang Harimau
1. Mahoni adalah saksi sejarah yang patut dirawat dan dijaga kelestariannya
Bagi Riplan, mahoni-mahoni adalah saksi sejarah yang patut dirawat dan dijaga kelestariannya. selain itu mahoni tua tersebut telah memberi dampak ekologis sebagai pohon peneduh di lapangan merdeka Natal.
"Saya menilai ini sangat penting dijaga dan dirawat, mahoni ini adalah saksi sejarah, ratusan tahun memberi dampak ekologis menyerap air dan menjadi peneduh lapangan merdeka natal, sebagai camat saya terpanggil untuk melestarikannya," ujar Riplan
Meskipun harus merogoh kocek pribadi, Riplan mengaku ada kepuasan melihat mahoni ini lestari sebagai saksi sejarah dan menjadi pohon yang akan terus memberi dampak ekologis bagi Kota Natal.
Baca Juga: Diduga Diterkam Harimau! Kepala, Tangan, dan Badan Abusali Terpisah