Tanpa Batas, Yuk Beramal Lewat Teknologi Digital

Dosen Studi Islam, Dr. Komaruddin menjelaskan karakteristik dunia digital yaitu beroperasi secara virtual, cepat berubah, dan tidak ada ada batas teritorial.

Pengaruh etika digital terhadap kehidupan akhirat yaitu, pemilik etika digital baik versus pemilik etika digital buruk dalam analogi keadilan Tuhan. Konsep agama dalam mengajak kepada kebaikan salah satunya terdapat dalam QS. An-Nahl : 125.

Ilyas Ichsani, M.Hum, Dosen Pendidikan Agama Islam mengatakan fenomena Hijrah meliputi taubat yaitu sadar atas segala dosa atau kesalahan, dan juga sadar untuk lebih dekat kepada agama.

Langkah-langkah berhijrah diantaranya adalah mencari guru agama, membaca buku agama, dan menelusuri agama di internet. Beberapa tips menuntut ilmu agama yaitu, menyadari bahwa islam adalah Rahmatan lil Alamin, guru yang bersanad, sumber otoritatif, tidak pengaruh dengan kuantitas, menyimak dari A-Z, dan berpikir kritis.

“Banyak sekali pendakwah yang melakukan dakwah melalui internet, dan menjadi kemudahan bagi kita semua, seperti seperti Quraish Shihab, Prof. Oman, Gus Baha, Ulil Abshar Abdalla, dan juga Gus Miftah,” katanya.

Founder Sabila Community, Andri Kesuma mengatakan kesenjangan sosial masyarakat haruslah menjadi perhatian kita semua, bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah. Masih banyak masyarakat pra-sejahtera yang bertahan tinggal di daerah pedesaan atau pelosok kampung yang terpencil, dengan akses fasilitas hidup yang memprihatinkan.

Beragam informasi untuk berbuat kebaikan dan membantu sesama dapat dengan mudah kita akses, baik informasi dari pengguna media sosial biasa, sampai lembaga sosial berskala dunia.

“Media sosial memiliki peran penting dalam mempercepat tersebarnya informasi peluang sedekah, tanpa batasan teritori,” ungkapnya.