Sungai Tamiang Melebar Pascabanjir, Kebun Sawit Rebah

- Perkebunan kelapa sawit rusak akibat banjir bandang
- Lebar sungai bertambah akibat longsor dan jembatan putus
- Ketinggian air mencapai pucuk pohon kelapa sawit berukuran dewasa
Aceh Tamiang, IDN Times - Sungai Tamiang yang membentang melintasi sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, mengalami perubahan fisik. Perubahan itu terjadi setelah sungai mengalami banjir bandang pada Rabu (26/11/2025) lalu.
Pantauan IDN Times yang menyusuri sungai dengan perahu, longsor terjadi hampir pada semua dinding sungai. Mulai dari kawasan jembatan Rantau Bintang hingga Kota Kuala Simpang.
1. Di kiri kanan, sejumlah perkebunan kelapa sawit rusak

Sepanjang perjalanan, IDN Times mengamati dampak banjir pada sungai. Di kiri kanan, sejumlah perkebunan kelapa sawit rusak. Pohon - pohon sawit rebah searah aliran sungai.
Pada beberapa titik, tumpukan gelondongan kayu juga memenuhi sungai. Sejumlah rumah juga longsor ke arah sungai.
2. Lebar sungai bertambah

Belum lagi terdapat satu jembatan besar yang putus. Material jembatan, masuk sebagian ke dasar sungai. Sehingga perahu tetap bisa mengarungi sungai.
Tekong perahu yang membawa IDN Times, Rahman, juga menyadari soal lebar sungai yang bertambah. Menurut perkiraannya, bantaran sungai yang hilang kurang lebih 10 meter. Baik di sisi kanan atau pun kiri.
"Makin lebar ini. Airnya deras. Jadi longsor," katanya.
3. Pada sejumlah titik, ketinggian air mencapai pucuk pohon kelapa sawit berukuran dewasa

Perjalanan IDN Times menyusuri sungai itu pun mengungkap bagaimana ketinggian banjir. Pada sejumlah titik, ketinggian air mencapai pucuk pohon kelapa sawit berukuran dewasa.
Data yang dihimpun dari Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Aceh Tamiang menunjukkan, banjir bandang dan tanah longsor mengakibatkan 58 orang korban meninggal dunia. Sebanyak 209.460 orang dari 59.220 Kepala keluarga menjadi penyintas di pengungsian. Banjir juga merusak berbagai fasilitas umum.

















