Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sungai Tamiang Melebar Pascabanjir, Kebun Sawit Rebah

Gabriel, penyintas banjir Aceh Tamiang duduk di depan tenda pengungsian di kawasan jembatan Sungai Tamiang, Kecamatan Kuala Simpang, Kamis (11/12/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)
Pemandangan Sungai Tamiang dari perahu (IDN Times/Prayugo Utomo)
Intinya sih...
  • Perkebunan kelapa sawit rusak akibat banjir bandang
  • Lebar sungai bertambah akibat longsor dan jembatan putus
  • Ketinggian air mencapai pucuk pohon kelapa sawit berukuran dewasa
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Aceh Tamiang, IDN Times - Sungai Tamiang yang membentang melintasi sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, mengalami perubahan fisik. Perubahan itu terjadi setelah sungai mengalami banjir bandang pada Rabu (26/11/2025) lalu. 

Pantauan IDN Times yang menyusuri sungai dengan perahu, longsor terjadi hampir pada semua dinding sungai. Mulai dari kawasan jembatan Rantau Bintang hingga Kota Kuala Simpang.

1. Di kiri kanan, sejumlah perkebunan kelapa sawit rusak

Gabriel, penyintas banjir Aceh Tamiang duduk di depan tenda pengungsian di kawasan jembatan Sungai Tamiang, Kecamatan Kuala Simpang, Kamis (11/12/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)
Gabriel, penyintas banjir Aceh Tamiang duduk di depan tenda pengungsian di kawasan jembatan Sungai Tamiang, Kecamatan Kuala Simpang, Kamis (11/12/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Sepanjang perjalanan, IDN Times mengamati dampak banjir pada sungai. Di kiri kanan, sejumlah perkebunan kelapa sawit rusak. Pohon - pohon sawit rebah searah aliran sungai. 

Pada beberapa titik, tumpukan gelondongan kayu juga memenuhi sungai. Sejumlah rumah juga longsor ke arah sungai. 

2. Lebar sungai bertambah

Gabriel, penyintas banjir Aceh Tamiang duduk di depan tenda pengungsian di kawasan jembatan Sungai Tamiang, Kecamatan Kuala Simpang, Kamis (11/12/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)
Pemandangan Sungai Tamiang dari perahu (IDN Times/Prayugo Utomo)

Belum lagi terdapat satu jembatan besar yang putus. Material jembatan, masuk sebagian ke dasar sungai. Sehingga perahu tetap bisa mengarungi sungai. 

Tekong perahu yang membawa IDN Times, Rahman, juga menyadari soal lebar sungai yang bertambah. Menurut perkiraannya, bantaran sungai yang hilang  kurang lebih 10 meter. Baik di sisi kanan atau pun kiri. 

"Makin lebar ini. Airnya deras. Jadi longsor," katanya. 

3. Pada sejumlah titik, ketinggian air mencapai pucuk pohon kelapa sawit berukuran dewasa

Kondisi warga di Desa Menanggini, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang (IDN Times/Prayugo Utomo)
Kondisi warga di Desa Menanggini, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang (IDN Times/Prayugo Utomo)

Perjalanan IDN Times menyusuri sungai itu pun mengungkap bagaimana ketinggian banjir. Pada sejumlah titik, ketinggian air mencapai pucuk pohon kelapa sawit berukuran dewasa.

Data yang dihimpun dari Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Aceh Tamiang menunjukkan, banjir bandang dan tanah longsor mengakibatkan 58 orang korban meninggal dunia. Sebanyak 209.460 orang dari 59.220 Kepala keluarga menjadi penyintas di pengungsian. Banjir juga merusak berbagai fasilitas umum.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

Mualem Minta Selidiki Dugaan Hilangny 80 Ton Logistik untuk Gayo Lues

12 Des 2025, 01:03 WIBNews